akulah lautan yang memeluk angin menjadi gelombang
samudera yang menawarkan persahabatan dan juga kegarangan
di musim timur para nelayan tertawa bersamaku
di musim barat mereka berzikir dalam cemas
seolah mengerti gelisah cuaca di seberang sana
kusapa pantai-pantai yang bersolek kegenitan menawarkan sinar mentari
kusapa juga bandar-bandar yang hiruk-pikuk bersama hilir-mudik kapal-kapal
dan kusampaikan pesan, jaga aku sebagai temanmu
namun betapa sulitnya mereka membaca pesanku di depan matanya
akulah hutan yang memanggil angin membawa hujan
belantara yang menawarkan kehidupan namun terus dikorbankan
menyimpan cerita tentang kayu yang semakin kurus
membingkai kenangan tentang satwa-satwa yang telah menghilang
kusapa anak-anak sungai yang taklagi membawa bening menuju hilir
kusapa padang-padang yang sedang menangis sebentar lagi menjadi kampung
ingin kusampaikan kabar tentang aku yang sedang sekarat
namun telinga-telinga itu telah pergi entah kemana mengembara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H