Kutulis puisi ini bukan untukmu
Jangan kaubaca, karena tak perlu kaubaca
Sebab kau takkan mengerti larik-larik yang tersusun dalam lingkaran metafisika spiritual ini
Ini terlalu puitis untuk kaucerna dengan dalilmu
Ini terlalu padat untuk kausesap dengan mulut manusiamu
Dengan aslamu wajhahu lillahi yang paripurna
Puisi ini untuk sang pengelana yang kembali pulang
Assajid yang tawadhu dan Istiqomah
Yang membuang gelimang dunia demi cintanya pada Al Khaliq
Yang malaikat pun cemburu kepada doanya
Puisi ini hanya untuk jiwa-jiwa yang menjadikan kesengsaraan duniawi sebagai makanan bathinnya
Puisi ini hanya untuk raga-raga yang menggenapi kehambaannya demi memuji Tuhannya
Puisi ini bukan untuk jiwa-jiwa yang sibuk menilai orang lain dengan kacamata buram yang dipakainya di kegelapan malam
Puisi ini bukan untuk raga-raga yang sibuk bersaing dengan Tuhannya untuk memperebutkan pujian
Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi 'alaa Diinika
Tetapkan aku
Teguhkan aku
Di atas kebenaran Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H