Aku cemburu, pada langit biru yang selalu diam meski mentari menggores jingga di birunya pada ubun-ubun senja, dan malam membungkusnya dalam hitam yang kelam.Â
Namun ia selalu kembali bersama birunya dalam kesederhanaan tanpa dendam, baginya, cukup hadir di hening pagi dan berbagi indah bersama awan hingga rembang malam memeluknya
Aku cemburu pada embun pagi, yang selalu diam meski siang mengusirnya dari ujung-ujung daun, dan angin menyapunya hingga tak bersisa.
Namun ia selalu kembali bersama sejuknya dalam kesederhanaan tanpa dendam, baginya, cukup hadir di bening pagi dan membagi cinta pada dedaunan yang merindunya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H