Kemajuan teknologi informasi internet bergerak dengan cepat dimana tren baru yang muncul hampir setiap saat, Teknologi ataupun layanan terbaru sering kali dipimpin oleh budaya selebriti, promosi media, promosi merek, dan dari mulut ke mulut yang dibicarakan dan digunakan oleh sekelompok anak bersama teman-teman, yang dalam waktu singkat akan menyebar ke sekolah dan lingkungan pergaulan mereka.
Dalam menghadapi tantangan untuk melindungi anak-anak di dunia yang semakin digital dan online serta hampir tanpa batasan ini, pendampingan orangtua menjadi hal yang sangat penting.
Sejak awal, perlu untuk selalu diingat bahwa dunia internet disamping memberikan potensi luar biasa bagi semua orang, dengan banyak peluang untuk menemukan informasi, berkreasi, dan terhubung dengan apa dan siapapun. Namun, harus pula diingat bahwa terlalu sering kemudahan yang besar ini juga menjadi sumber luka dan bahaya bagi anak-anak dan remaja.
Risiko online datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Maraknya aplikasi online, baik berupa game dan hiburan yang juga langsung dapat terkoneksi dengan jejaring sosial populer, hal ini jika tidak diwaspadai dapat mendatangkan sesuatu yang tidak diinginkan.Â
Seringkali jejaring sosial anak-anak dan remaja yang tanpa pengawasan orangtua berpotensi untuk menjadi sumber informasi dari sesuatu yang belum pantas mereka akses, menjadi sumber bullying untuk mempermalukan, mengejek hingga menggertak dan mengancam.
Menyadari adanya risiko-risiko negatif yang bisa diakibatkan oleh aktivitas online anak dan remaja, ada peran yang harus dimainkan oleh semua pihak.Â
Sebuah survei, Have them Say, yang diterbitkan tahun ini oleh UK Safer Internet Centre, menanyakan lebih dari 24.000 anak-anak dan remaja di Inggris Raya, tentang apa yang mereka yakini sebagai hak dan tanggung jawab online mereka.
Rata-rata anak dan remaja yang disurvei menjawab bahwa mereka percaya bahwa mereka memiliki hak untuk merasa aman saat ber-online dan mereka menginginkan alat  online yang dapat membantu mereka mengelola privasi dan melaporkan masalah.Â
Selain beralih ke teman dan anggota keluarga untuk dukungan agar tetap aman saat online, anak dan remaja mengapresiasi  semakin banyaknya alat dan layanan keselamatan yang tersedia untuk mereka secara online: baik anak usia sekolah dasar maupun menengah percaya bahwa mereka memiliki hak untuk melaporkan kekhawatiran dan untuk mengelola privasi mereka secara online.
Namun walaupun para anak dan remaja menginginkan perlindungan "aman" saat melakukan aktivitas online mereka, risiko negatif internet tetap tak bisa mereka hindari jika tanpa intervensi dari sistim dan juga orangtua ataupun orang dewasa di sekitar mereka.Â