Bulan februari saya kosong, tanpa K-rewards, karena selain jumlah hari yang sedikit viewers artikel saya tidak sampai 2500 dan lagi kalau tidak salah limit viewers sudah naik dari 1500 menjadi 2000.
Bulan Maret, saya target hanya sekitar 3200 views artikel dan dapatnya 2.8k PV dengan K-rewards Rp. 49.148.
Nah di bulan April tiap hari saya menulis artikel dan sebelum Ramadhan dengan program samber THR Kompasiana tanggal 14/4, hanya satu artikel saya yang tidak mendapat label pilihan, dan masuk program Samber THR Kompasiana sampai 30/4 hanya satu artikel saya yang tidak pilihan, total viewers artikel lebih dari 7000 viewers, ini merupakan periode terbanyak viewers yang saya dapat lebih dari dua kali lipat viewers dari bulan-bulan sebelumnya, tentunya saya yakin dapat K-rewards.
Namun ternyata oh ternyata saya cek ke daftar K-rewards saya tidak ada K-rewards untuk bulan April. Ada apa ini ?. Ternyata menurut admin mulai April cara perhitungan viewers menggunakan unique viewers, apa pula dan bagaimana pula ini unique viewers?.
Mungkinkah karena sebab ini saya tidak dapat K-rewards?. Tapi kok hasilnya jauh sekali. Saya coba membandingkan dengan views Kompasianers yang dapat K-rewards, saya pilih menghitung yang mendapat 7000-an unique viewers dan hasilnya views artikelnya hampir sama 7000-an juga.
Saya cek yang lain, ini agak jauh bedanya views artikel 16.000an viewers yang tercatat hanya 8500-an unique viewers.
Saya coba hitung lagi jumlah viewers seorang Kompasianers yang mendapat K-rewads tapi tidak termasuk didaftar 50 Kompasianers, dan ternyata viewers artikelnya hanya 7000-an bahkan lebih banyak saya, tapi kok bisa beliau dapat dan saya tidak dapat.
Dari hitung-hitungan saya ini, saya jadi bingung bagaimana sih sebenarnya hitungan views artikel K-rewards ini?. Untuk menghindari lebih dari sekali masuk ke artikel, saya biasanya tidak lagi membalas komentar rekan Kompasianers yang masuk jika saya sudah masuk atau membaca komen dan melihat vote, saya biasanya tahu siapa yang vote, siapa yang komen dari melihat notifikasi saja.
Jadi menurut hemat saya dari 28 artikel berlabel pilihan saya di bulan April mungkin paling banyak saya membuka atau membacanya hanya 3 kali setiap artikel, apalagi rekan Kompasianers tidak mungkin membaca berkali-kali artikel saya. Saya hanya berandai-andai saja sekalipun dari 7800-an viewers artikel saya hanya 30% yang masuk unique viewers berarti masih diatas limit 2000 viewers.
Terus terang saya sangat penasaran, meski tulisan ini kemungkinan besar tidak dibaca oleh admin, saya tidak komplain, saya hanya ingin kasih saran dan masukan yakni, sebaiknya info view apapun yang digunakan admin untuk mengukur views K-rewards itulah yang ditampilkan agar kita tahu berapa banyak views yang real, bukan views abal-abal yang kelihatannya banyak tapi ternyata kosong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H