Hari-hari menjelang lebaran biasanya identik dengan belanja, pusat-pusat perbelanjaan ramai dipenuhi oleh masyarakat yang ingin berbelanja.
Ada begitu banyak ragam kebutuhan saat menjelang lebaran ini, mulai dari pakaian, sepatu, perhiasan, pernak-pernik rumah tangga, furniture dan segala macam laris manis diserbu pembeli.
Nah saya juga demikian, tapi sebagai ibu rumah tangga yang suami bekerja sebagai pegawai negeri, apa yang ingin dibeli itu harus betul-betul direncanakan sejak awal, tidak bisa tiba ingin, tiba beli, duit dari mana.
Nah karena kondisi pandemi covid-19, terus terang sangat mempengaruhi kemampuan finansial untuk memenuhi sedikit keinginan untuk berlebaran.
List kebutuhan yang ingin saya beli pun sudah tersusun sejak awal Ramadhan dengan harapan dan doa semoga ada rejeki dan bisa terwujud. List-nya pendek saja, tidak panjang, yang pertama baju anak-anak, bukan karena lebaran harus baru tapi memang sudah lebih setahun anak-anak belum dibelikan baju, dan karena anak-anak itu perkembangannya cepat bajunya sudah banyak yang mulai kekecilan, kasian liatnya.
Daftar belanja berikutnya, cat rumah yang malah sudah dua tahun lebih belum dicat ulang, selain sudah banyak coret-coretan karena maklum saja punya anak kecil, juga sebagian besar sudah pudar, sudah saatnya untuk diperbaharui.
Daftar ketiga adalah belanja buat kue lebaran, maklum keluarga besar, banyak saudara dan kerabat yang berkunjung dan perlu dikunjungi.
Dari ketiga list itu, yang sempat terbeli adalah bahan untuk kue lebaran. Karena khawatir toko ramai, maka sebelum ramai, sekitar hari ke sepuluh Ramadhan saya sudah membeli semua kebutuhan untuk membuat kue lebaran itupun dengan memanfaatkan sedikit tabungan yang ada.
Sebagai pegawai harapan terbesar dalam menyambut lebaran adalah THR, tapi semakin dekat lebaran yang digarap-harap kok belum nongol, dan sampai hari ini yang namanya THR itu belum juga ada, mau tidak mau dengan terpaksa list yang sudah ada itu harus berakhir di tong sampah.
Bukan saja sudah nggak sempat belanja, tapi lebih pada kekhawatiran melihat betapa membludaknya pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan, saya sih lebih takut covid daripada tidak pakai baju baru, lagian dengan banyaknya pengunjung sudah pasti barang yang tersedia juga boleh dikata tinggal sisa-sisa pilihan.
Ternyata tahun ini masih harus seperti tahun lalu, masih harus sedikit berprihatin, saya pikir inilah guna dan manfaat Ramadhan membuat kita lebih bersabar, lebih menahan diri menghadapi situasi dan kondisi yang kurang kondusif karena pandemi covid-19 yang belum berakhir ini.
Mungkin THR yang mudah-mudahan segera keluar ini, ditakdirkan untuk berbagi dengan karib kerabat dan orang-orang kurang mampu, Allah maha sempurna dengan segala kehendak Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H