Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Buat Tuan-tuan

10 April 2021   20:30 Diperbarui: 10 April 2021   20:36 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Studio Malang // Koleksi Perpustakaan Nasional RI

Tuan-tuan, bisakah tuan melihat rasa lelah yang tersembunyi dalam huruf-huruf yang ditulis indah di pigura kaca penghias dinding kesetiaan seorang istri.?

Mungkin tuan-tuan berulangkali membacanya hanya sebagai huruf-huruf tak bermakna, dalam kumpulan kata-kata yang menyiratkan kemanjaan yang ditemani sepi.

Di sana dan di sini, dari tatapan perjumpaan di awal malam, para istri sembunyikan mahkota lelahnya, seperti taman yang menunggu tukang kebun menyiangi rumputnya.

Tuan-tuan, bahasa kebahagiaan seorang perempuan itu kadang lahir dari sejarah luka yang mereka sembuhkan dengan perihnya tersenyum di saat lelah.

Tuan-tuan, tak akan tuan temukan wajah lelah hayati di dalam keikhlasan seorang istri, tidak akan mereka biarkan kepalsuan mengambil tempat di atas kepedihan yang mereka sembunyikan.

Tuan-tuan janganlah menjadi bodoh, keperkasaan yang tuan sangka miliki, sesungguhnya hanyalah remah-remah dari perkasanya seorang istri yang menjunjung namamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun