Dunia tertawa, dunia menangis
Kukejar ujung harapan, meski melawan maut
Kemanapun akan kutelusuri
Duniaku biarlah sendiri, tanpa manusia berlari.
Seperti perahu yang mati angin
Terjebak dalam ombak yang membuncah
Mencari arah dari angin yang berputar
Aku ingin bangun di atas ketidakpastian ini.
Aku ingin jadi angin yang menderu
Namun berharap tak jadi badai
Hanya bertiup di kesunyian bahari
Mengejar buih ke mana mencari pantai
Sampai mabuk dalam kebisingan gelombang
Dan akhirnya terkapar di pelukan pantai.
Lalu jiwa ini perlahan beku
Seperti api kehabisan nyala
Meski harus kalah aku takkan menyerah
Karena aku terlahir bukan dari rahim para pecundang....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H