Pada siapakah aku bisa bercermin, agar dapat kutemukan bagian yang tak kukenal dari diriku, seperti pungguk yang mengerti tentang rindu dari rembulan yang kesepian.
Aku seperti menyimpan diri sendiri dalam balutan kehampaan, seperti awan yang kehilangan butiran-butiran airnya diatas padang tandus yang merindukannya.
Aku berlari dengan pikiran kosong dan mata yang basah, dan dari bibir ini terucap kata yang tak kupahami sendiri, seperti angin yang menyebarkan berlembar-lembar daun kering.
Aku yang terkungkung dalam bayanganku sendiri, menepi bersama kesepian yang membeku, seperti lagu yang menyimpan nadanya dalam instrumen yang tak pernah berbunyi.
Dunia ini telah menutup dirinya dari aku yang terasing, haruskah aku menangisinya?, seperti bayi yang kehabisan air susu di malam sepi yang berselimut dingin.
Kendari, 13032021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI