Jangan pernah berlari dari kejaran nasib yang engkau sangka buruk
Jangan pernah berpaling dari tatapan si yatim yang memelas kasih
Jangan pernah bersembunyi  dari tangan kuyu yang menengadah memohon receh
Jangan pernah beranjak dari takdir yang telah tertulis lama di lahul mahfudz.
Takakan mengguyur hujan di padang tanpa awan mendung yang menghitam
Takakan terkembang layar di perahu tanpa angin yang bertiup
Takakan matang beras ditanak tanpa api yang membakar tungku
Takakan tajam sebilah pedang tanpa panas bara dan tempaan sang pandai besi.
Mana mungkin tertakdirkan melangkah di jalan yang kotor
Jika tubuh itu tercipta dari kesucian dan kebersihan lahir bathin
Tubuhmu boleh saja hancur oleh waktu yang telah menua
Namun penghambaanmu takboleh kalah oleh cemoohan dunia.
Lepaskanlah topeng yang tak kau sadari dipasangkan dunia di wajahmu
Dunia ini hanya pertunjukan tipu-tipu yang nikmatnya seperti menggaruk borok yang gatal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H