Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topeng Dunia

14 Februari 2021   12:42 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:04 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan pernah berlari dari kejaran nasib yang engkau sangka buruk
Jangan pernah berpaling dari tatapan si yatim yang memelas kasih
Jangan pernah bersembunyi  dari tangan kuyu yang menengadah memohon receh
Jangan pernah beranjak dari takdir yang telah tertulis lama di lahul mahfudz.

Takakan mengguyur hujan di padang tanpa awan mendung yang menghitam
Takakan terkembang layar di perahu tanpa angin yang bertiup
Takakan matang beras ditanak tanpa api yang membakar tungku
Takakan tajam sebilah pedang tanpa panas bara dan tempaan sang pandai besi.

Mana mungkin tertakdirkan melangkah di jalan yang kotor
Jika tubuh itu tercipta dari kesucian dan kebersihan lahir bathin
Tubuhmu boleh saja hancur oleh waktu yang telah menua
Namun penghambaanmu takboleh kalah oleh cemoohan dunia.

Lepaskanlah topeng yang tak kau sadari dipasangkan dunia di wajahmu
Dunia ini hanya pertunjukan tipu-tipu yang nikmatnya seperti menggaruk borok yang gatal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun