Pada masa kuliah dulu, sebagai anak rantau kami sering ngumpul-ngumpul di sekretariat himpunan mahasiswa asal daerah kami, dan banyakan di antara kami itu adalah mahasiswa yang salah pilih kampus.
Bahasan yang paling sering saya dengar adalah keluhan teman-teman tentang kuliahnya yang membosankan, dosen yang killer dan streng alias galak, tugas banyak banget, quiz yang dadakan, dan sebagainya.
Banyak juga diantara kami yang bertahun-tahun kuliah namun belum rampung-rampung juga, jadinya kelompok kami seperti kumpulan mahasiswa salah jurusan yang menjalani kuliah dengan terpaksa dan bertahun-tahun menderita hingga ada yang putus di tengah jalan dan balik kampung sebagai mahasiswa drop out.
Urusan memilih jurusan itu memang bukan masalah yang bisa disepelekan. Sungguh sayangkan sudah biaya kuliah mahal, tapi harus putus ditengah jalan hanya karena tidak bisa menyesuaikan dengan tuntutan perkuliahan karena salah pilih jurusan. Yang akhirnya cuman bisanya mengeluh saja hingga akhirnya DO. Sudah buang-buang biaya, buang-buang waktu, dan buang-buang kesempatan juga yang didapat hanya malu pada keluarga dan teman-teman, sayangkan!!!.
Dari pengalaman yang saya rasakan bersama teman-teman dulu, saya melihat ada beberapa kesalahan fatal kami dalam memilih jurusan kuliah waktu itu. Berijyt beberapa yang bisa saya bagi sebagai bahan pertimbangan dalam memilih jurusan kuliah.
1. Jangan pernah memilih jurusan karena kehendak orangtua.
Ada beberapa oranh teman yang memilih jurusan karena kehendak orangtuanya yang ingin anaknya menjadi insinyur sehingga anaknya harus memilih jurusan teknik meski tidak sreg atau memang tidak berbakat dengan jurusan tersebut, ada juga yang karena orangtuanya ingin si anak menjadi ahli hukum hingga anaknya harus kuliah di fakultas hukum, padahal jurusan tersebut tidak cocok dengan minat dan kemampuan si anak
2. Jangan pernah memilih jurusan hanya karena prospek finansial.
Ada teman yang memilih jurusan karena melihat kesuksesan dalam hal finansial dari orang-orang yang menggeluti profesi dengan latar belakang pendidikan tertentu, padahal secara bakat, minat dan kemampuannya tidak menunjang untuk memilih jurusan tersebut.
 3. Jangan pernah memilih jurusan karena gaya-gayaan.
Banyak teman-teman mahasiswa dulu baik yang teman sekampung maupun yang dari daerah lain, terjebak dalam perkuliahan yang sebenarnya tidak mereka minati, tapi karena hanya pingin gaya-gayaan, mereka memilih masuk ke jurusan teknik (misalnya) padahal bakat dan kemampuannya di bidang sosial. Jadilah kuliah yang amburadul, keteteran mengikuti ritme kuliah yang bertolak belakang dengan minat, bakat dan kemampuannya.
4. Jangan pernah memilih Jurusan (hanya) berdasarkan Pelajaran yang dikuasai atau  disukai.
Nilai bagus mata pelajaran saat di sekolah dulu memang bisa jadi salah satu faktor pertimbangan buat menentukan jurusan, tapi jangan jadi satu-satunya hal yang menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan pilihan.
Dunia perkuliahan jauh lebih luas dan lebih rumit serta lebih spesifik dari dunia pendidikan menengah (sekolah). Jago matematika di sekolah belum tentu cocok dengan jurusan teknik sipil, bisa jadi ia cocok dengan jurusan perbankan, dan lain-lain.
Demikian beberapa tips yang perlu kita pertimbangkan sebelum menentukan pilihan terhadap jurusan yang akan diambil saat kuliah nanti.