Sudah menjadi tradisi bagi kita, di setiap momen-momen tertentu untuk saling memberi "kado". Tak terkecuali jelang Natal dan tahun baru ini, tradisi atau kebiasaan saling berbagi kado atau hadiah membuat sebagian sibuk memikirkan kado apa yang pantas atau cocok diberikan di momen kali ini.
Kebiasaan dalam memberikan hadiah ini merupakan sebuah bentuk kepedulian dalam bentuk komunikasi non-verbal. Pemberian hadiah biasanya lebih terasa efektif untuk mengekspresikan emosi yang terkadang tidak dapat di ekspresikan dengan kata-kata. Dengan memberikan hadiah yang tepat maka kita bisa mengungkapkan berbagai macam emosi seperti rasa cinta, rasa sayang, rasa terima kasih, kegembiraan hingga permohonan maaf atau penyesalan terhadap sesuatu yang mungkin belum bisa kita wujudkan.
Disamping itu saat seseorang memberikan hadiah, itu bisa membawa kita seperti melepaskan energi-energi negatif dan emosi-emosi yang membawa stress dan gelisah, karena keikhlasan dan kegembiraan yang kita bagi pada orang-orang yang memiliki arti penting dalam hubungan personal kita.
Persoalannya sekarang kado apa yang cocok dan pantas kita berikan?. Agar momen perayaan yang kita rayakan ini memberi kesan dan pesan yang membekas, dalam arti kado yang kita berikan itu membuat penerimanya senang, bermanfaat dan tentu saja memorable.
Jika saya, terus terang momen memberi kado atau bingkisan itu biasanya saat ada kerabat atau sahabat yang lahiran, dan lebih seringnya adalah saat momen hari raya lebaran. Apa dan siapa yang akan diberikan ini biasanya yang bikin repot mikir, bukan hanya persoalan kemanfaatannya tapi lebih kepada kondisi budget yang tersedia, yah!!!, bagi sebagian orang yang berkecukupan budget mungkin bukan masalah, tapi bagi yang memiliki "keterbatasan" finansial namun punya kebesaran jiwa untuk saling berbagi dan saling membahagiakan budget menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Saya biasanya di momen lebaran memberikan bingkisan kue-kue kering buatan sendiri, selain lebih murah karena buat sendiri juga sebagian bahannya biasanya dapat dari hadiah lebaran kantor suami, jadi buatnya sekalian buat bagi-bagi dengan kerabat dan Alhamdulillah kue buatan saya selalu mendapat pujian (maaf numpang pamer he he he).
Kalau momen Natal dan tahun baru ini saya kurang mengerti bingkisan atau kado seperti apa yang lazim. Namun jika boleh saling berbagi, saya punya ide untuk memberikan kado berupa buku. Kenapa harus buku ?
Meski tidak semua orang hobi membaca, tapi yang pasti hampir semua orang bisa membaca dan butuh membaca, nah buku sebagai bahan bacaan sudah memenuhi syarat pertama sebagai hadiah.
Jika mengerti dan memahami hobi dan ketertarikan kerabat yang akan diberikan kado, kita tinggal mencari buku yang sesuai, dan buku saat ini sangat mudah didapatkan baik di book store online maupun yang offline, jenis dan materi buku pun sangat beragam, boleh dikata segala materi buku yang kita perlukan ada tersedia.
Dalam hal harga, banyak buku-buku yang berkualitas yang dipasarkan dengan harga sangat terjangkau dalam kisaran 40 ribu-60 ribu rupiah. Jadi dengan budget 100-200 ribu kita sudah bisa memberi kado yang menarik dan bermanfaat kepada seorang kerabat, kalau misalnya banyak kerabat yang harus diberi maka tinggal menyesuaikan saja dengan budget yang tersedia.
Di masa pandemi ini dimana kejelasan dari akhir pandemi covid-19 belum ada kepastian, sepertinya aktifitas membaca itu merupakan pilihan aman dalam mengisi kejenuhan. Memberi kado buku bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk menyapa kerabat dalam merayakan momen Natal dan tahun baru kali ini.
Pertama sesungguhnya semua orang itu butuh membaca, dan membaca buku yang tepat, itu pasti menarik dan bermanfaat, dalam segi harga buku juga tidak menguras budget yang besar.