Aku cemburu, pada pujangga yang menuliskan syair-syair cintanya pada helai ilalang yang menari bersama angin, Â dan mengabarkannya pada seluruh jiwa yang merindu
Aku cemburu pada rinai hujan, dia yang selalu bening hadir menyapa tanah yang menyerapnya dengan cinta kasih, dan itu cukup baginya untuk menumbuhkan cinta dedaunan pada warna-warni bunga-bunga
Sementara aku di sini teriakkan syair rinduku pada langit, namun dinding-dinding batu itu mencuri gaungnya, mencampakkannya dan membenamkannya ke dasar jurang bersama keheningan
Aku hanya bisa meratapi syair rinduku yang sayup-sayup hilang, aku tergugu berbaur bersama rasa cemburuku pada pujangga, pada rinai hujan dan pada semua cinta yang menemukan tempatnya bersemayam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H