Sepotong ranting kering di tanah moyangku
Menanti patah dari pohon yang terluka
Kehilangan harapan
Pada janji yang dulu menggelegar
Seribu mulut penuh dusta
Hantarkan kegelapan di kepala bocah-bocah lugu
Pewaris negeri persada batu manikam
Namun sayang telah dirampok oleh penjaganya sendiri
Tanah-tanah moyang telah dijarah
Hingga makam pun nanti tak lagi bernisan
Hidup di negeri yang telah tergadai oleh ambisi
Pagi menyeka peluh, malam mendekap gigil
Duka orang-orang tersingkir
Dipaksa melihat bintang di teriknya mentari siang
Bagaimana mungkin menumbuhkan ranting
Di pohon yang terkulai oleh dusta