Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayu Waktu

20 Oktober 2020   20:30 Diperbarui: 20 Oktober 2020   20:31 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Warren Wong on Unsplash

Dimanakah sepi ini harus kulabuhkan?
Apakah masih ada sedikit riuh?
Untuk menemani kesendirian ini
Pelabuhan terakhir telah terlewati

Dan sepiku masih menyala
Memakan tubuhku yang makin rapuh
Di taman yang tidak berbunga
Kehampaan ini makin menjadi-jadi

Aku lelah dan makin rapuh
Kehilangan arah pada lautan yang berbuih
Seluruh kerinduanku berguguran
Seperti daun di pohon yang merangas

Dengan jiwa yang memendam cinta
Meski roh mulai lelah
Kucoba untuk merayu waktu
Barangkali masih ada pantai yang memanggil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun