Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Sang Peraut pada Pensilnya

13 Agustus 2020   21:54 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah cinta tanpa kata dari si peraut pensil, pada pensil kecil pengukir puisi
Betapa mereka berdua saling mencurahkan cawan-cawan kesetiaan berisi cinta
Meski tanpa kata yang saling bersahut mereka setia saling menanti
Namun kini terjebak pada penantian yang tak akan berujung, mereka terpisah oleh kehadiran sebatang pulpen berwarna merah jambu

Betapa rindunya bergelora begitu dalam, pada pensil kecil yang selalu lincah menggores puisi
Dia yang selalu tak sabar ingin meraut sang pensil yang hampir kehilangan mata goresnya
Meruncingnya dalam kelembutan, agar mengalir bait-bait puisi raja-raja melayu
Andai saja sang pujangga tahu kesedihan si peraut yang terpisah dari pensil kekasihnya
"Wahai pujangga yang puisimu menggetarkan langit, mengapa kemesraan yang selalu kaugores tak kauberi juga untuk kekasihku" begitu rutuk si peraut
Betapa rindunya begitu panjang pada pensil kecil penggubah prosa, yang kini dicampakan seakan benda rongsok

Adakah, kau wahai tuan-tuan pujangga pernah merasakan dua tubuh yang berbeda saling menyatukan rindu
Andai saja tuan pujangga tahu, betapa peraut melembutkan mata pisaunya dituntun oleh cinta agar pensil tetap bernyanyi riang meski terluka
Wahai pujangga kau harus tahu
Meski telah kehilangan akal
Peraut dan pensil rindu berpelukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun