Kinerja pertumbuhan ekonomi selalu menjadi tujuan utama semua pemerintah di negara manapun untuk menunjukkan bahwa negaranya bergerak ke arah yang lebih baik. Karena ketika pertumbuhan ekonomi melambat, pemerintah sangat perlu memikirkan bagaimana menghadapi pertumbuhan yang menurun drastis.Â
Indonesia merupakan negara berkembang yang padat penduduk, sehingga menghadirkan sejumlah permasalahan yang sulit diatasi dan membutuhkan solusi, salah satunya adalah kenaikan inflasi yang dipengaruhi oleh perbedaan harga pokok pangan dan energi. dan kurangnya kepastian investasi. Oleh karena itu, jika salah satu dari permasalahan tersebut terjadi, pemerintah harus dapat menerapkan kebijakan moneter untuk mengatasinya.
Bagaimana Penerapan dan Pelaksanaan Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi?
Negara berkembang sebagai contoh negara kita Indonesia dapat digunakan misalnya sebagai fokus pertumbuhan ekonomi untuk melihat tingkat perekonomian negara tersebut. Mencapai tingkat keuangan yang tinggi dan stabil tidaklah mudah. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita perlu mengendalikan kemampuan ekonomi makro negara.
Ekonomi yang stabil seperti itu sangat diinginkan dan juga diperlukan untuk ekonomi yang stabil dan seimbang. Keseimbangan ekonomi negara sangat mendukung pertumbuhan ekonominya. Ekonomi yang seimbang juga dapat mengatur inflasi dan menyeimbangkan peredaran uang yang beredar di masyarakat.Â
Salah satu indikator kestabilan ekonomi yang dapat diukur adalah dengan melihat keseimbangan ekonomi makro, misalnya melalui jumlah uang beredar, suku bunga, dan juga inflasi.
Menurut manajemen mata uang yaitu. ukuran keuangan terbaik terutama melalui proses pasar terbuka atau metode yaitu. dengan mekanisme atau cara melalui jual beli SBI, maksimal 1-3 bulan. Upaya dan upaya tersebut juga didorong oleh penyerapan likuiditas Bank Indonesia melalui intervensi rupiah untuk menjaga cadangan inti dalam target atau sasaran yang telah ditetapkan.
Surplus pembayaran yang relatif besar sejalan dengan misi warisan atau pedoman kerja sama perbankan dan upaya pengaturan pembiayaan melalui instrumen ekonomi yang berdampak pada kenaikan suku bunga SBI.
Kenaikan tingkat jumlah uang beredar yang sangat berlebihan dapat menyebabkan kenaikan harga di atas tingkat yang tidak diinginkan (inflasi tinggi), menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhenti dalam jangka panjang. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar terlalu rendah, terjadi resesi. Jika ini terus berlanjut, kesejahteraan masyarakat pasti akan memburuk.Â
Maka salah satu solusinya adalah dengan menggunakan kebijakan moneter untuk menyeimbangkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kebijakan moneter merupakan salah satu contoh kebijakan yang dirancang untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan nilai rupiah. Kebijakan moneter ini juga dapat berperan sebagai solusi yang mengatur arus perekonomian negara, terutama dengan menggunakan beberapa perangkat kebijakan moneter yang disediakan oleh kebijakan tersebut untuk mengarahkan ekonomi makro berjalan seperti yang diharapkan.Â
Untuk mengurangi ketidakseimbangan ekonomi, pemerintah menerapkan kebijakan moneter bank sentral. Kebijakan fiskal pemerintah menerapkan kebijakan ini dengan mengatur tingkat suku bunga dan juga jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini juga bertujuan untuk mempengaruhi perkembangan kebijakan moneter uang beredar, suku bunga, suku bunga pinjaman dan juga nilai tukar yang berguna untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, penciptaan lapangan kerja, keseimbangan harga dan neraca pembayaran.Â