Mohon tunggu...
Methodius Kossay
Methodius Kossay Mohon Tunggu... Human Resources - Menabur Benih Kebenaran Dalam Setiap Kehidupan

Adalah Seorang Aktivis HAM, Pemerhati Papua sekaligus sebagai Motivator dan Fasilitor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selayang Pandang: Mentalitas Berjuang dalam Melawan Kegagalan

7 Mei 2021   22:13 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:25 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan hidup yang dialami manusia banyak faktor penyebabnya. Dari sekian banyak permasalahan yang dialami oleh manusia, kali ini difokuskan hanya pada bagaimana melawan kegagalan itu dan bangkit dari kegagalan. 

Pengalaman kegagalan, baik dalam Pendidikan, pekerjaan atau hubungan sosial dapat mengakibatkan kejatuhan mental. Tidak berdaya, terpuruk, merasa lemah, dan tidak berharga. 

Perasaan inilah yang kerab dialami Ketika gagal. Sering diantara kita yang mengungkapkan kegagalan merupakan pelajaran. Namun saat gagal dan pikiran buntu, pelajaran apa yang ditarik dari kegagalan dan bagaimana cara untuk bangkit.

Dapat diketahui bahwa kegagalan bisa terjadi karena faktor perencanaan yang kurang baik atau tidak maksimal. Atau bahkan seseorang tidak memiliki perencanaan dalam hidupnya. 

Jika ingin berhasil dalam suatu hal, mau tidak mau , seseorang perlu menyusun perencanaan yang baik. Dalam rencana, ada strategi, kelemahan dan kelebihan, termasuk gambaran mengenai permasalahan yang dihadapinya, serta solusi jika menghadapi masalah. 

Perencanaan ini akan membantu menghindarkan seseorang dari kegagalan dan mendapatkan solusi untuk bangkit. Selain masalah perencanaan juga beberapa factor diantaranya adalah Ketakutan, menyerah, kepercayaan diri dan alasan.

Salah satu faktor penghambat manusia untuk maju dan berkembang adalah Ketakutan. Rasa takut memang pemicu terbesar kegagalan manusia. Ketakutan ini bisa membuat orang tidak ingin mencoba hal baru, tidak mau mengubah kondisi menjadi lebih baik dan tidak mempunya keberanian untuk bangkit dan melakukan hal lebih. 

Dalam keyakinan kita diajarkan untuk bangkit dan mengalahkan pikiran-pikiran negatif yang  sering kali mengantuai pikiran kita untuk gagal. Kita harus membiasakan diri kita untuk mengatakan hal-hal yang positif dan mengubah cara pandang kita dalam melihat permasalahannya.

Ketakutan memang susah dihilangkan dalam ingatan orang karena kadang memiliki rasa trauma yang mendalam. Namun harus bangkit dan melawannya dengan tetap memikirkan Kembali tujuan dan impian yang ingin dicapai. 

Jika ketakutan menghalangi Langkah kita untuk maju dan berkembang, kapankah tujuan dan impian akan tercapai ? perlu dipahami, kenyataan tidak menakutkan dibandingkan hal yang ada di pikiran. Ya, terkadang ketakutan dan kekhawatiran akan suatu hal ternyata tidak terjadi. Ketakutan yang tidak terbukti ini perlu diingat agar kita lebih berani menetapkan Langkah.

Ketika melalui kegagalan, seseorang rentan menyerah. Kondisi lemah dan tidak berdaya memang bisa memutuskan harapan orang dalam meraih tujuannya. Ketika mengalami kegagalan, seseorang akan lebih muda ragu dan kehilangan rasa percaya diri. Untuk melawanya, sekali lagi ingatkah tujuan dan impian yang ingin dicapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun