Mohon tunggu...
Methodius Kossay
Methodius Kossay Mohon Tunggu... Human Resources - Menabur Benih Kebenaran Dalam Setiap Kehidupan

Adalah Seorang Aktivis HAM, Pemerhati Papua sekaligus sebagai Motivator dan Fasilitor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Degradasi Moralitas Anak Muda Papua

13 Desember 2019   12:06 Diperbarui: 13 Desember 2019   12:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Era Globaliasi di zaman saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat; hal ini tidak terlepas dari dinamika masyarakat yang selalu dinamis dalam mengikuti perkembangan dan perubahan zaman. Selama kita diberikan nafas kehidupan oleh Tuhan yang maha esa, kita akan dihadapkan dengan berbagai tantangan. Entah itu tantangan yang baik atau yang buruk, atau yang poitif atau negative tergantung dari setiap pribadi manusia untuk memilih dan memutuskannya. Pengaruh lingkungan dalam pembentukan karakter anak-anak muda saat ini memiliki peran yang sangat penting. Didikan dan pengawasan orang tua dalam pembentukan serta pertumbuhan anak saat ini juga menjadi salah satu komitmen yang penting yang harus dilakukan oleh setiap orang tua yang menginginkan anaknya untuk siap menghadapi perubahan dan tantangan saat ini; terutama dalam pembentukan karakter dan mentalitas anaknya. Selain itu, sebagai dasar pijakan dalam kehidupannya pemberian dasar nilai-nilai spritualis dalam pribadinya sangat penting dan sebagai formula dan kekuatan dalam melakukan aktivitasnya.

Perubahan hidup kita tidak  terlepas dari lingkungan tempat dimana kita bergaul dan tempat dimana kita tinggal. Pengaruh lingkungan memiliki dampak yang sangat besar dan sangat luas. Kita bisa saja terpengaruh oleh orang lain melalui pergaulan di kehidupannya. Entah kita terpengaruh  yang negatif atau positif tergantung pilihan dan keputusan yang kita ambil hal itu tidak bisa terlepas dari didikan, mentalitas dan nilai-nilai yang kita bangun sebagai fondasi dasar dalam kehidupan kita.  

Kita sebagai generasi muda Papua ini, sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang menyebabkan terjadinya degradasi moral terhadap perilaku dan tindakan kita saat ini. kalau sudah menjadi kebiasaan, masalah ini cukup sulit untuk diatasi dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Karena pengaruh dari luar yang begitu kuat dan tidak terbendung dengan dunia modernitas dan kekinian.

Semangat generasi muda Papua harus mulai ditingkatkan dan diedukasi dalam setiap dinamika kehidupan anak muda seiring dengan perkembangan zaman. Jangan sampai kita terbawa dengan situasi dan kondisi arus perkembangan saat ini khususya terkait pengaruh-pengaruh negatif yang merusak tatanan nilai, sikap dan  moralitas kita. Kita harus bersikap bijak dalam mengikuti dan melalui proses dinamika perubahan yang sedang terjadi saat ini. seperti yang diungkapkan oleh Thomas Jefferson ; Saat berbicara mode, berenanglah mengikuti arus; Saat bicara prinsip, tegarlah seperti batu karang. Kita bisa memiliki prinsip dan tetap berdiri teguh seperti batu karang dilaut; memiliki komitment dan konsisten serta bertanggung jawab terhadap keputusan dan pilihan dalam hidup kita.  

Kita harus meminimalisir kemerosotan atau kemunduran moraralitas anak muda yang terjadi saat ini. Kalahkan setiap keadaan-keadaan dan sikap kita yang selama ini memberi racun dalam pribadi hidup kita, orang lain dan lingkungan tempat dimana kita tinggal. Bangkit dari degradasi moralitas negatif yang akan membunuh harapan, masa depan dan cita-cita kita. Dari segala macam sikap, tindakan serta keputusan yang kita ambil adalah karena ada keinginan dan kemauan dari kehendak pribadi kita. Kabar baiknya lagi bahwa saya,  anda dan kita  yang memegang tongkat keberhasilan untuk mencapai harapan, masa depan dan cita-cita tersebut; bukan orang lain, bukan juga orang tua karena mereka adalah orang-orang yang akan mendorong, mendukung serta memfasilitasi kita untuk mencapai masa depan dan cita-cita hidup kita.  (MK/13-12-19)

"Seseorang dinilai bukan dari seberapa besar kekayaan, harta, pengalaman, atau kebesaran pangkat yang dimilikinya, melainkan dari nilai manfaat dan makna yang telah dibagikannya kepada orang banyak selama ia masih berkarya di dunia".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun