Kampung Tua Tanjung Piayu merupakan daerah paling ujung yang menjadi pusat wisata jika berkunjung ke daerah piayu. Mungkin tidak semua kalangan masyarakat luar mengetahui lokasi ini, dikarenakan tidak femiliar didengar. Namun yang masyarakat luar kenal dari piayu laut adalah wisata kuliner restoran seafood yang bertempat langsung pinggir pantai. Mengapa disebut Kampung Tua Tanjung Piayu karena daerah ini memiliki kearifan lokal dengan rumah nuansa kayu yang berada di pesisir pantai serta menjadi kampung tua di kota batam dengan asli penduduk Batam yaitu melayu.
Sebelum memasuki langsung daerah
kampung Tua Tanjung Piayu, pendatang disambut dengan berbagai tempat mulai dari perumahan yang asri nan rapi penyusunannya yaitu perumahan Bukit Barelang, Bukit Laguna, Rumah Retret SS.CC sebagai tempat penginapan umat katholik, Gereja, ruko yang dekat pemandangannya dengan jembatan barelang, keindahan alam yaitu hutan dan bakau di ujung pantai,
Wisata Religius Negri diatas Angin, kolam pembudidayakan ikan laut, serta pemandangan langit yang elok dipandang jika berkunjung dipagi dan sore hari.
Setelah memasuki Kampung Tua Tanjung Piayu anda akan langsung binggung, dikarenakan restoran seafood yang tidak hanya satu tempat saja, melainkan disetiap ujung ada restoran seafood. Hal yang membuat pengunjung tidak bosan-bosan kesini yaitu makan sambil menikmati keindahan laut biru dengan kapal-kapal yang lewat. Pengunjung tidak merasa rugi membayar dengan harga yang dipatok oleh setiap resto yang ada. Mengapa demikian, karena ingin melihat dan merasakan kenyamanan yang sungguh tidak dapat terkatakan. Restoran yang ada di piayu laut diantaranya Restoran Love Seafood, Jawa Melayu Seafood, Yoyo seafood reastaurant, Kampung Piayu Seafood, Rumah makan seafood Kelong Mak uteh. Salah satu restoran yang ada dipiayu laut juga memiliki tempat penginapan untuk para pendatang yang ingin menginap.
Kampung Tua Tanjung Piayu juga memiliki
Pantai yang sudah dikembangkan sehingga menjadi lebih indah dari tahun-tahun sebelumnya. Jika berkunjung kepantai ini pengunjung akan langsung mencium aroma air laut yang sangat khas, anda juga akan langsung melihat rumah diatas air yaitu rumah masyarakat pesisir pantai. Biaya masuk pantai dipatok sepuluh ribu rupiah untuk motor dan untul mobil dua puluh ribu rupiah saja. Pantai piayu laut sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dahulu banyak bebatuan dan banyak sampah sekarang sudah indah dengan pasir putihnya. Mengapa saya katakan seperti ini, karena saya bertempat tinggal di daerah piayu juga namun tidak pas di pesisirnya. Untuk berenang mungkin belum diperbolehkan dikarenakan arus air laut yang kuat sehingga pengunjung hanya bisa menikmati bermain pasir dan melakukan rekreasi piknik saja.
Mulai dari sekolah, Masjid, lapangan sudah ada sejak lama dan bahkan sekarang sudah jauh lebih baik dari yang sebelumnya, dikarenakan adanya renovasi yang dilakukan sehingga bangunan menjadi lebih rapi. Jalan menuju ke Kampung Tua Tanjung Piayu seluruhnya sudah diaspal jadi lebih nyaman untuk berkendara. Namun hal yang masih harus dilestarikan adalah lingkungan dibawah rumah masyarakat yang ada dipesisir pantai, begitu banyak sampah yang berserakan yang membuat lingkungan tercemar. Jika pendatang melihatnya maka akan merasa ingin pulang karena tidak bersih. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menanggulanginya adalah menyiapkan tong sampah untuk tempat pembuangan sampah rumah tangga dan mengharuskan truk kebersihan untuk mengambil sampah tersebut agar lingkungan pun tidak tercemar dan ikan-ikan yang ada dilaut tidak mati.
Dikarenakan kebanyakan pendatang hanya mengetahui Restoran seafood saja sedangkan Kampung Tua Tanjung Piayu belum terlalu dikenal maka hal yang perlu dilakukan untuk membangun perkembangan pada daerah ini adalah dengan publikasi media sosial. Dengan adanya upaya ini masyarakat dalam dan luar negeri akan tahu bahwa restauran seafood bertempat di Kampung Tua Tanjung Piayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya