Mohon tunggu...
Metha Salwa Salsabila Latief
Metha Salwa Salsabila Latief Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sedot Lemak Sebagai Alternatif Penurunan Berat Badan, Efektif atau Tidak?

16 Juni 2022   11:50 Diperbarui: 16 Juni 2022   12:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar dari galerikurungshahalam.blogspot.com)

Tumescent Liposculpture

Teknik ini melibatkan proses memasukkan sebuah cairan yang mengandung obat anestesi lokal serta epinferin dan larutan garam dalam konsentrasi lemah ke dalam lapisan lemak atau subkutan. Obat anestesi yang disuntikkan dapat membantu untuk menyebabkan efek kebal saat prosedur. Epinefrin dalam larutan membantu untuk mengurangi kehilangan darah, pembentukkan memar serta bengkak setelah prosedur. Larutan garam membantu menghilangkan lemak dengan lebih mudah. Kemudian, dilakukan aspirasi lemak menggunakkan alat penyedot berupa jarum kanulasi kecil yang disebut mikrokanula.

AMAN DAN EFEKTIFKAH MELAKUKAN SEDOT LEMAK?

Sedot lemak dapat digunakan untuk menghilangkan lemak berlebih di berbagai bagian tubuh. Biasanya, seseorang yang akan menjalani sedot lemak ingin menghilangkan lemak di pipi, leher, bawah dagu, lengan atas, perut, bokong, paha, atau betis, karena di area itulah yang biasanya terjadi penumpukan lemak pada tubuh wanita. Meski demikian, lemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit (lemak perifer), bukan lemak di sekeliling organ dalam (lemak viseral). Oleh karena itu, sedot lemak bukanlah prosedur yang disarankan untuk menurunkan berat badan. Syarat untuk menjalani prosedur sedot lemak adalah memiliki berat badan kurang lebih 30% di atas berat badan ideal. Seseorang juga harus memiliki kulit yang kencang dan elastis, tidak merokok, dan tidak menderita penyakit berbahaya yang bisa memengaruhi proses pemulihan.

Dilansir dari alodokter terdapat komplkasi maupun efek samping yang akan terjadi setelah melakukan sedot lemak anatara lain: Pendarahan, permukaan kulit tidak rata, efek samping dan reaksialergi dari bius, infeksi bakteri Streptococcus atau Staphylococcus, kerusakan saraf, pembuluh darah, dan organ dalam, kulit di area yang disedot lemaknya mati rasa dan berubah warna syok hipovolemik, akibat tubuh kekurangan cairan ketika menjalani operasi, emboli lemak di pembuluh darah, terbentuknya kantong berisi cairan di bawah kulit, perlunya prosedur operasi tambahan

Sebaiknya sebelum melakukan sedot lemak kenali dulu resiko maupunn efek samping yang akan didapat setelah melakukan sedot lemak apakah aman untuk tubuh kita atau sebaliknya justru akan membahayakan tubuh kita dan perhatikan fisik kesehatan anda apakah dalam kondisi prima atau tidak. Jika tidak sedang dalam kondisi prima maka sebaiknya jangan melakukan sedot lemak, mungkin dapat diganti dengan metode lain dalam penurunan berat badan yang lebih aman bagi tubuh meski membutuhkan waktu yang lama, tetapi terjamin keamanannya.

 

Referensi:

Pittara. (2022). Sedot Lemak, Ini yang Harus Anda Ketahui. https://www.alodokter.com/sedot-lemak-ini-yang-harus-anda-ketahui. [Online]. Diakses Pada 16 Juni 2022.

Puteri, K. S. W. (2021). Liposculpture (Sedot lemak). https://www.careskin.id/article/liposculpture-sedot-lemak/detail. [Online]. Diakses Pada 16 Juni 2022.

Penulis: Metha Salwa Salsabila Latief (Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Keperawatan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun