Mohon tunggu...
Meta Sepvianti
Meta Sepvianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bio

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tingkat Kesadaran Risiko Yang Rendah Membawa Malapetaka Besar Bagi Banyak Pihak

13 Desember 2021   14:12 Diperbarui: 13 Desember 2021   14:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tirto.id/gunung-semeru-meletus-penjelasan-pvmbg-penyebab-semeru-erupsi-f7Hu

Seperti yang sebelumnya telah disampaikan, beberapa kali tercatat bahwa letusan-letusan besar terjadi sejak tahun 1818 dan terus berlanjut hingga tahun 1989. Letusan kecil juga sempat tercatat pada awal tahun 2021. Meskipun dikabarkan letusan yang terjadi di Januari 2021 tidak memakan korban satu pun, tetapi sebagai penilai risiko seharusnya masyarakat sekitar waspada akan adanya kemungkinan Kembali terjadinya letusan gunung di kemudian hari.

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat atas risiko dan kurangnya perhatian yang lebih serius mengakibatkan letusan yang terjadi pada 4 Desember 2021 memakan korban jiwa dan puluhan warga dikabarkan menghadapi situasi luka-luka. Selain itu, dari pemerintah melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dinilai tidak menerapkan pengendalian risiko seperti yang dijelaskan dalam ISO 31000 sehingga budaya risiko yang dihasilkan berada pada tingkat yang rendah.

Berdasarkan ISO 31000, setidaknya untuk melakukan manajemen risiko yang baik maka harus dilakukan risk assessment dimana didalamnya terdapat risk identification, risk analysis, risk evaluation. 

Adapun berdasarkan informasi yang tersedia, gunung Merapi yang Meletus di pulau Jawa tersebut juga bukanlah kali pertama terjadi sehingga jika pemerintah memang menanggapi bencana gunung Merapi sebagai kasus yang serius, mereka seharusnya melakukan risk control setelah risk evaluation telah berhasil dijalankan.

Setelah tercatatatnya letusan kecil pada awal tahun 2021 pun seharusnya sudah menjadi peringatan bagi penilai risiko bahwa akan ada letusan yang menyusul di kemudian hari. Apabila mereka menanggapi kejadian tersebut secara serius, maka dampak yang dihasilkan bisa dimitigasi melalui risk treatment yang dilakukan pasca letusan kecil di bulan Januari tahun 2021. 

Dengan demikian, meskipun tidak ada satu kepastian kapan letusan berikutnya menyusul, setidaknya perlakuan-perlakuan risiko yang perlu diambil sudah dijalankan sehingga risk appetite yang dihasilkan bisa turun hingga tingkat low risk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun