Mohon tunggu...
Meta Morfillah
Meta Morfillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang anak manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu di tanggal 22 oktober

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Berbahagia, Kamu

13 November 2014   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kamu sadar, mengapa aku selalu bersedia memberikan telingaku untukmu?
Sebab, suaramu adalah gelombang bunyi yang kunanti.
Getar nadamu adalah riuh yang kumaui.
Aku seperti pesakitan, dan kamu obatnya.
Mendambamu... Yang selalu sibuk bercerita tentang dia.

Lalu aku mendapatkan undanganmu.
Undangan hujan.
Yaa.. Undangan yang menyebabkan hujan di mataku.
Demimu dan demi rasa yang pernah ada di hatiku, maka aku memenuhi undangan itu.

Di sinilah aku sekarang.
Menyaksikan prosesi temu dua jiwa yang melebur jadi satu.

Detak detik terasa melambat di hati sang putri berkerudung putih. Debar dadanya menanti penyematan cincin di jari manis kiri.
Apa kautahu?
Mengapa cincin diletakkan di jari manis kiri?
Sebab, di sanalah pembuluh dan syaraf yg langsung menuju jantung. Begitu dekat. Perlambang bahwa kamu yg menyematkan cincin itu, selalu dekat dan bagaikan jantungnya. Yang bisa membuatnya mati bila kautak ada.

Lalu kamu...
lelaki nan gagah itu, riak dadamu menjemput perjanjian kokoh yang mengalahkan gunung.

Tuhan.. Sakralnya pertemuan dua insan yang melebur jadi satu.
Kumpulkan yang terserak.
Gemakan manfaat dua menjadi seribu.
Selamat berbahagia... Kamu.

Meta morfillah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun