Mohon tunggu...
M. Edy Sunarto
M. Edy Sunarto Mohon Tunggu... profesional -

Jawa asli, masa kecil & sekolah di Jawa Timur. Be cheerful. edysmartpro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedekah Pengemis

24 Mei 2015   00:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14324035721455594532

[caption id="attachment_367351" align="aligncenter" width="366" caption="Pengemis_cheesegroupdotcom"][/caption]

RENUNGAN SEGAR MENGEDUKASI DIRI MINGGU INI

Wahai para sohib Kompasianer yang terhormat semuanya!!

SalamEDUSERsan.com

Amat jauh berjarak dimensi waktu dan ruang serta ragam artikel ini dari pendahulunya dengan judul mirip. Silakan pembaca bandingkan sendiri muatannya dengan yang ini.

Di teras depan pak AHS dengan isteri semata wayangnya duduk berangin-angin. Beberapa anggrek koleksi sang nyonya tengah berbunga. Sebagian lagi sedang berkuncup. Burung ocehan berkicau ramai di hari panas begini. Sementara gemercik air pancuran artifisial di taman mini pojok halaman meningkahi sekelompok koi yang berenang hilir mudik dengan asyik.

Wow, angin bertiup semilir menukar hawa gerah dengan pasok oksigen segar. Alangkah bersyukurnya pak AHS berdua masih dianugerahi masa-masa tentram bahagia sekeluarga.

Isteri: "Papa, perhatikan tuh, pengemis yang mau lewat tuh."

Pak AHS: "Memangnya kenapa?"

Isteri: "Perhatikan pa, biar pun kita tampak duduk di sini, nanti kan dilewatinya saja rumah kita."

Pak AHS: "Memangnya kenapa?"

Isteri: "Ah papa....... Ditaruh dulu tuh gawai kenapa. Kalau gak gawai tentu koran yang papa perhatikan kala kita berduaan begini. Perhatian gak sih sama yang mama tadi katakan?"

Pak AHS: "Memangnya kenapa?"

Isteri: "Ihhh..... Ini orang," sembari bangkit mengambil gawai dari genggaman suami dan meletakkannya di meja, "isteri yang katanya tersayang dianggap angin kalau dah asyik sendiri begitu kaaann...."

Laku dan sikap isteri membuat sang suami terperangah tapi paham akan adatnya, lekas saja pak AHS minta maaf sambil senyum dan mengusap dagu menggoda sang isteri sebelum kian merajuk parah.

Isteri: "Aku tuh sebel sama papa."

Pak AHS: "Memangnya kenapa?"

Isteri: "Benar kan, mana papa dengar apa yang tadi mama bilang. Nah ....pengemis itu sudah sampai tetangga sebelah. Benar kan pa, dilewatinya rumah kita, berarti pengemis itu gak berani minta-minta ke rumah kita lagi."

Pak AHS: "Kenapa memangnya ma?"

Isteri: "Minggu kemarin waktu papa belum balik dari mocopatan dia datang mengemis kemari. Kebetulan ada tongseng masakan mama masih sisa di kulkas. Jadilah sedekah mama kasih bersama masakan sisa itu."

Pak AHS: "Bagus kan, mama beramal. Memangnya lantas kenapa?"

Isteri: "Pagi-pagi keesokannya dia datang, tidak minta-minta malah mengangsurkan kantung plastik isi kertas fotokopian. Papa coba tebak, fotokopi apa yang dia kasih?"

Pak AHS: "Memangnya apa?"

Isteri: "Resep & Kiat Masak, pas di bagian jenis masakan yang mama kasih ke dia kemarin: tongseng!!!"

Pak AHS: "Hahahaha..... Memangnya lalu kenapa?"

Isteri: "Ihhh...... Papa sama aja dengan dia. Gak punya tenggangrasa apalagi empati, isteri sendiri ditegakan dapat cemo'oh dari pengemis. Aku sebel banget sama dia itu. Maka mama spontan lemparkan kertas fotokopian itu ke mukanya."

Pak AHS: "Ah mama. Ya seyogianya tidak lakukan seperti itu dong. Bagaimana andaikata, mama mau sedikit jernih berpikir, ambil hikmah dari kejadian itu?"

Isteri: "Hikmah apaan memang?"

Pak AHS: "Ingat gak mama? Mama mertua pernah bilang ke papa bahwa sudah cukup beliau kasih putri tunggalnya bekal ilmu masak. Lagi pula, papa sendiri rasanya tak kurang menyemangati mama praktek di dapur. Mama bilang kerjaan di dapur gak menarik, ayo, ingat kan?"

Isteri: "Iya sih....... Mama paham. Gila itu si pengemis. Gegara dia melecehkan mama, ok, mama mau tebus mulai besok dengan kian rajin turun ke dapur. Tapi bukan untuk ketersinggungan mama pribadi. Lebih gak enak aja jika orang bilang isteri papa masakannya gak enak."

Pak AHS: "Alhamdulillah."

---oo0O0oo---

Tabik & salam EDUSERsan buat semuanya.

Kuningan Village Futsal, Jakarta Selatan, 23 Mei 2015.

ttd & cap stempel resmi

Departemen Kebahasaan Antar Anakbangsa

Inspirasi: -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun