Mohon tunggu...
M. Edy Sunarto
M. Edy Sunarto Mohon Tunggu... profesional -

Jawa asli, masa kecil & sekolah di Jawa Timur. Be cheerful. edysmartpro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

“Pengemudi Truk”

27 Desember 2015   23:51 Diperbarui: 1 April 2017   09:04 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="TRANSPORTASI 20151227 Truk Aja Gandengan Masa Kau Enggak_kaskusdotcodotid_modified"][/caption]

"Sopir Truk Koplak"


Pada suatu ketika di malam itu, Pardi yang seorang supir truk sedang mengemudikan kendaraannya. Tengah asyik mereka-reka apalagi kejutan yang bakal disuguhkan Sri yang beberapa kilometer ke depan bakal kembali dijelangnya. Slurp... Tanpa terasa liur menetes seiring bayangan indah.

Di tepi jalan beberapa meter di depan, ada lampu merah menyala di tangan seorang polisi patroli jalan raya menghadang. Pardi menginjak rem dan meminggirkan truk. Inilah kemudian percakapannya.

PJR: "Selamat malam pak. Tidak sedang mengantuk kan?" Sambil memberi hormat.
Pardi: "Selamat malam juga. Mohon ijin, ada apa ya pak?" Jawab supir Pardi agak takut-takut. Bukan apa, anggaran cadangan korek api sudah keluar semua.

PJR: "Boleh lihat surat-surat kendaraan?"
Pardi: "Ini ada pak lengkap semua."

PJR: "Kapan terakhir bapak periksa kondisi lampu kendaraan? Masakan jalan malam tanpa lampu belakang?"
Pardi: "Haaaaahhh….??? Yang bener pak." Kaget, Pardi lalu berlari ke belakang untuk memastikan.

Kembali dari melihat lampu belakang jadi terheran-heran bercampur bingung pak polisi menampak Pardi jongkok menangis sejadi-jadinya. Sangat jelas kebingungannya, dan sedih juga. Maka dari itu pak polisi pun jadi iba dan beranjak mendekati.

PJR: "Sudahlah pak gak usah sedih begitu, memangnya sampean gak punya sediaan lampu? Gak ada? Ya sudah, kalau toh ditilang juga dendanya gak seberapa koq."
Supir: "Bukan itu persoalannya pak. Saya gak peduli bapak mau tilang saya…" Jawab supir sambil masih sesenggukan.

PJR: "Lalu kenapa sampean menangis?"
Supir: "Masalahnya, GANDENGAN TRUK SAYA LEPAS DI MANA…???"
PJR: "Haaaaaahhh…!!!"

-----oo0O0oo-----

Jakarta, 20151227

Tabik dan salam FIMORana

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun