Singa dan Pengajar
Pengajar: "Misal kata, selagi ikut berburu ke hutan, kau, Lukman, bayangkan betapa tersiksanya hati dan gentarnya nyalimu begitu tahu-tahu terpisah dari rombongan. Mendadak saja seekor singa mengejarmu, apa yang lantas kau perbuat?"
Siswa: "Sesegera mungkin memanjat naik sepokok pohon."
Pengajar: "Bagaimana lantas jika singa itu pun mampu mengudakmu naik pohon?"Â
Siswa: "Wah, mesti cepat-cepat melompat masuk danau atau sungai terdekat lantas ngebut berenang menyelamatkan diri."
Pengajar: "Jikalau singanya taruh kata lho ternyata juga menyusulmu terjun ke sana dan berenang mengejar, bagaimana dong caramu selamatkan diri?"
Siswa: "Bu guru yang cantik, ada singa mengejar, aku lari memanjat pohon. Lalu ibu bilang singanya ikutan memanjat naik, membuatku cepat melompat masuk danau atau sungai terdekat dan berenang cepat menjauh. Eh, ibu masih umpamakan singa itu ternyata mampu juga berenang di air."
Pengajar: "Benar. Misalkan begitu."Â
Siswa: "Yang benar sajalah bu guruku nan cakep, ibu membela aku yang murid ibu, atau lebih condong membela singa sialan itu sih?"Â
-----oo0O0oo-----Â
Tabik dan salam EDUMORanaÂ