Jaman sudah bergeser era pun berganti. Menjalin komunikasi di masa lalu dengan relasi, kerabat, sejawat sampai si doi, kita mengandalkan PSTN. Butuh menelpon di rumah gak punya, apa akal? Pergilah kita ke wartel atau telpon koin plus menyusul kemudian telpon kartu.Â
Sejak ponsel hadir, dominasi telkom dan indosat pun bubar. Berbareng dengan itu, mimpi indah bahagia mengisi pundi-pundi pemasukannya pun ambyar.
Nah, kisah ini tentu saja termutakhirkan seturut ponsel sudah kian beranjak berciri mengusung kemampuan 4G dengan kian banyak saja perangkat lunak ditanamkan pada perangkat telpon pintar.
Dengan ponselnya Ucok menghubungi nomor Tigor, salah seorang temannya, tak juga kunjung bersambung. Entah dianya sibuk, habis batere, atau tertinggal ponsel di mana gitu, maka upaya kedua ditempuh oleh si Ucok. Kirim sms aja.
Pertama dia coba kirim sms membawakan pesan:
Bro, kau ada dimana?
(Ternyata tidak ada balasan.)
Menyusul Ucok kirimkan pesan kedua:
Bro, kok gak dibalas?
(Juga tidak berbalas.)
Â