Salam HUMORana.com
Alkisah di suatu masa di negeri entah berentah – yo embuh alias entah, wong gak ngeh babar blas ngendi nggone – sepasang manula tengah berbahagia merayakan ulang tahun pernikahan yang ke enam puluh di sebuah resto nan mewah. Ditulis pake Inggris jadinya: Wedding 60th Anniversary!! Bukannya mau sok sob, itungin aja brapa umur yang lagi jarig.
Artikel ini adalah bagian dari trilogi dengan kisah Jin Kartubi dan Pesta Kawin Emas Sepuhan.
Di antara para tetamu yang lintas generasi datang mengantri untuk menjabat tangan, peluk cium hangat atau cipika-cipiki seraya mengucap basa-basi ditingkah doa dan harapan, sudah barang tentu tak menutup kemungkinan mereka yang datang buat ikutan makan minum gratis dalam suasana beda saja, itung-itung sensasinya pasti beda gitu lhoh!! Ada pula sesosok perempuan muda cantik ikut menyalami. Dialah sesungguhnya jin kartubles. Sang tokoh utama.
Kartubles cantik: “Kami ikut bergembira bersama kalian pasangan yang sangat menginspirasi dan mengagumkan. Saling menyayang dengan cinta sejati, teruji enam puluh tahun sudah. Selamat berbahagia."
Isteri: "Terima kasih. Maaf, engkau siapa nak? Apakah kami kenal orang tuamu?"
Kartubles cantik: "Ssst itu tidak penting. Aku diutus komunitas yang mengagumi kalian untuk menyampaikan hadiah. Apa pun satu yang kalian masing-masing minta akan kami penuhi. Puan, apa kiranya yang kau inginkan sebagai hadiahmu?"
Isteri: “Aku sudah lama mengimpikan pergi pesiar menjelajahi kota-kota eksotis bersejarah tersohor sedunia dan tempat-tempat indah juga. Jalan berdua bersama suami tercinta."
Kartubles cantik: "Owh romantisnya. Terkabul impianmu nyonya."
Seiring berakhirnya ucapan sang tamu cantik, di pangkuan isteri mendadak ada dua buah tiket perjalanan wisata lengkap. Urusan dengan jin, maklum, pilih yang enak-enak dan asyik-asyik saja. OK?
Kartubles cantik: “Tuan, giliranmu sekarang. Hadiah apa yang tuan dambakan?”
Suami: “Maaf nona…..engkau bilang tadi apa pun akan kau beri yang aku minta."
Kartubles cantik: "Benar tuan. Tidak salah pendengaran Anda menangkap tuan. Komunitas kami tak pernah ingkar ucap. Satu permintaan. Silakan katakan, tuan."
Suami: "Baik." Lantas sembari sebentar menoleh sekilas ke pasangan setianya, meneruskan ucap, "Maafkan juga suamimu ya sayang, tetapi.................beberapa tahun belakangan ini aku membayangkan andai saja memiliki isteri yang 50 tahun lebih muda dariku, alangkah lengkapnya kebahagiaan hidup ini.”
Meski semula si tamu cantik nampak gusar, sempat ada kilatan di bening matanya, tetapi lalu membujuk si isteri yang terisak dan sedih. Kemudian kembali tersenyum bijak tatkala berucap.
Kartubles cantik: “Baik, tuan. Terkabul apa maumu.”
Abrakadabra….
Alih-alih istrinya berubah jadi – atau berharap keberadaan – dara belasan tahun, malahan tubuh sang tuan justru yang berubah kian renta seturut penambahan 50 tahun lebih tua. Raga yang semula masih lumayan tegak nyaris sempurna lalu berubah sudah, menjadi bungkuk, tangan gemetaran, dan kulitnya berkeriput. Tampil sempurna layaknya lelaki sepuh di atas usia se abad.
---oo0O0oo---
Нahahaha .........
Tancep kayon. Sakmene dhisik yo dul. Sugeng aso kanggone sing lagek santai2 bareng kulowargo. Katuran sing tetep prayitno ngati-ati tumrap sing arep tumindak jail. Kejobo sing soko ANE lhoh yo........
Wass.wr.wb.
Tabik lan Salam HUMORana.com
Jakarta, 07 Juni 2015.
ttd & cap stempel resmi
Departemen Humor Garing
