Pada saat pandemi COVID 19 perindustrian mengalami beberapa perlambatan yang menyebabkan pengolahan perindustrian tidak berjalan dengan baik. Pandemi COVID-19 banyak mempengaruhi aspek kehidupan, termasuk pengolahan industri. Sejak adanya pandemi, banyak perusahaan mengalami perlambatan dalam pengolahannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penurunan permintaan pasar, keterbatasan pasokan bahan baku, dan penurunan produktivitas karyawan.
Menurut data dari Kementerian Perindustrian, pada sektor pengolahan perindustri mengalami penurunan produksi sebesar 1,79% pada saat pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, seperti keterbatasan pasokan bahan baku, penurunan permintaan pasar, dan penurunan produktivitas karyawan. Selain itu, protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah juga mempengaruhi produktivitas karyawan di sektor industri pengolahan.
Perlambatan dalam pengolahan produk ini juga mempengaruhi sektor ekonomi lainnya, seperti sektor logistik, sektor perdagangan dan sektor pertanian. Menurut ANTARA News, volume sektor logistik mengalami penurunan yang di akibat oleh pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh berbagai  penurunan permintaan pasar dan keterbatasan mobilitas manusia.
Untuk mengatasi perlambatan dalam pengolahan produk, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan insentif fiskal kepada perusahaan yang berinvestasi di sektor industri. Selain itu, pemerintah juga dapat berupaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor industri melalui program pelatihan dan pendidikan.
Dalam jangka panjang, sektor pengolahan industri di Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi pasca pandemi COVID-19. Perusahaan-perusahaan harus berinovasi dan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga harus memperkuat rantai pasokan mereka agar dapat menghadapi tantangan yang muncul di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H