Mohon tunggu...
Mesi Afis
Mesi Afis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ig: @mesiafis_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidup Minimalis Seni Menyederhanakan Hidup di Tengah Dunia yang Semakin Kompleks

23 Oktober 2024   00:06 Diperbarui: 23 Oktober 2024   00:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sebagai solusi untuk menyederhanakan hidup di tengah dunia yang makin kompleks. Hidup minimalis bukan cuma soal membuang barang-barang nggak penting, tapi tentang mengubah pola pikir kita dalam menghadapi segala aspek kehidupan

mulai dari materi, waktu, hingga hubungan sosial. Nah, gimana caranya supaya hidup minimalis bisa jadi gaya hidup yang nggak cuma keren, tapi juga meaningful?


Kenapa Hidup Minimalis Semakin Diminati? Kita hidup di era yang serba instan, di mana semua hal bisa diakses dengan sekali klik. Mau belanja? Tinggal buka aplikasi. Mau nonton film terbaru? Streaming aja. Tapi, di balik kemudahan itu, ada harga yang harus dibayar: rasa capek secara mental. Informasi dan barang-barang yang terus menerus membanjiri hidup kita bikin kita merasa nggak pernah cukup. Padahal, semakin banyak yang kita punya, makin besar juga beban untuk ngurus semua itu.

Hidup minimalis hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap gaya hidup konsumtif. Ini tentang memilih yang esensial dan menolak yang berlebihan. Mungkin kita merasa perlu beli gadget terbaru atau koleksi baju sesuai tren, tapi kalau dipikir-pikir lagi, apakah itu semua benar-benar membuat kita bahagia? Dengan mengadopsi gaya hidup minimalis, kita diajak buat lebih mindful dalam membuat keputusan. Kita mulai belajar memilih mana yang benar-benar penting dan mana yang cuma bikin numpuk beban di kepala.

Langkah Awal Memulai Hidup Minimalis Buat kamu yang baru mau mulai, nggak perlu langsung drastis, kok. Mulailah dari hal-hal kecil. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:

Decluttering

Ini langkah paling obvious dari hidup minimalis, yaitu membersihkan barang-barang yang nggak lagi kamu butuhin. Coba perhatikan lemari pakaian kamu, ada nggak baju yang udah nggak pernah dipakai selama setahun? Kalau ada, mungkin saatnya dilepas. Prinsipnya adalah "let go," karena makin banyak yang kamu simpan, makin banyak ruang di hidupmu yang terbebani.


Mindful Consumption

Kalau biasanya kamu hobi belanja sebagai pelarian dari stres, minimalisme ngajarin buat lebih sadar dalam membeli sesuatu. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah aku benar-benar butuh ini? Atau cuma pengen karena lagi diskon?" Mindful consumption ini bukan berarti kamu nggak boleh beli apa-apa, tapi lebih ke mengurangi belanja impulsif dan lebih memilih barang yang berkualitas dan tahan lama.


Digital Detox

Kita sering lupa bahwa digital clutter juga sama mengganggunya dengan barang-barang fisik. Inbox email penuh, notifikasi media sosial yang nggak berhenti, atau ribuan foto di ponsel yang nggak pernah kita lihat lagi. Semua itu bikin otak kita lelah tanpa sadar. Cobalah detox digital dengan menghapus file-file nggak penting, unsubscribe dari newsletter yang nggak dibaca, dan batasi waktu screen time.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun