Mohon tunggu...
Mesa Natadenta
Mesa Natadenta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar di SMAS Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Penghormatan ke Kehancuran, Pelajaran Integritas dari Kasus Prof Banyu Perwita

17 Agustus 2024   11:26 Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Satu kebohongan menghancurkan seluruh reputasi integritas", Baltasar Gracian, filsuf dan Jesuit asal Spanyol. Integritas adalah pilar utama keberhasilan akademik. Tidak ada prestasi yang kebal dari kesalahan fatal dan segala pencapaian bisa runtuh seketika.

Kasus  pencopotan gelar Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita  merupakan sebuah peristiwa yang memalukan dan mencerminkan kelalaian individu dalam menjaga integritas akademik. Meskipun beliau telah diakui sebagai seorang profesor, tindakan yang tidak menghormati tetap dapat terjadi. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa tidak ada seorang pun yang kebal dari kesalahan, terlepas dari jabatan atau kedudukan yang dimilikinya.

Kasus ini bermula dari insiden plagiarisme yang dilakukan oleh Banyu. Universitas Parahyangan kemudian mengambil langkah tegas dengan mencopot gelar profesor Banyu secara tidak hormat. Rektor Universitas Parahyangan, Dr. Cecilia Lauw, menyatakan bahwa informasi terkait pencopotan gelar tersebut telah diterima dari yayasan pada tanggal 9 Februari 2010. (1)

Pada awalnya, Banyu dikukuhkan sebagai profesor termuda dalam bidang Hubungan Internasional di Indonesia. Rektor Universitas Parahyangan menekankan bahwa produktivitas Banyu dalam menulis menjadi salah satu alasan utama pengukuhannya sebagai profesor. Namun, gelar tersebut harus dianulir karena kesalahan fatal yang dilakukan oleh Banyu dua tahun setelah pengukuhannya.

Skema kasus pencopotan gelar tersebut bisa dianalogikan seperti seorang atlet yang didiskualifikasikan karena terbukti menggunakan doping. Tindakan kecurangan tersebut dapat merusak reputasinya dalam sekejap. Demikian juga, pencopotan gelar ini yang mengingatkan kita bahwa meskipun seseorang telah mencapai posisi tertinggi dalam dunia akademik, pelanggaran integritas dapat menghancurkan semua pencapaian tersebut.  

Kasus ini juga bisa dikaitkan dengan anjing penjaga yang tertangkap tidur saat bertugas. Meskipun kepercayaan besar telah ditanamkan anjing tersebut untuk menjaga, tetapi kelalaiannya dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pemiliknya. Begitu pun, tindakan tidak terpuji dalam dunia akademik membuat Banyu kehilangan gelar dan penghormatan yang sebelumnya dimilikinya.

Sumber :
(1). DetikNews. 2010. "Gelar Profesor Banyu Juga akan Dicopot".  https://news.detik.com/berita/d-1296139/gelar-profesor-banyu-juga-akan-dicopot

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun