Nama Anggota   : Anggita Alya, Della Nuraziza Putri, Mesa Sriyunita,Salma Azkia, Dea Noviana Lucky.
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA Â & Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA, IPB University.
Budaya dan nilai kekerabatan di Indonesia yang kuat menjadi salah satu faktor pendorong munculnya sikap bakti pada orang tua, yang diinterpretasikan sebagai upaya membantu dan mendukung kehidupan lansia, serta membuat lansia cenderung bergantung kepada keluarga anak (G2). Data Sensus Penduduk Tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 48,7% masyarakat usia produktif adalah generasi sandwich. Generasi sandwich yang memiliki tanggungan karena kurangnya perencanaan keuangan harus memutar otak dalam menghasilkan dan mengelola keuangan. Hal tersebut dapat menyebabkan stress emosional dan menurunkan tingkat kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, perlu dilakukannya manajemen keuangan agar kebutuhan dapat terpenuhi dan kesejahteraan finansial keluarga sandwich menjadi lebih stabil.Â
Studi kasus: Jurnal berjudul ‘Sensing the Squeeze of Sandwich Generation Women in Bali, Indonesia’ melakukan penyelidikan terkait peran wanita yang berasal dari keluarga sandwich terhadap kondisi keuangannya. Mayoritas perempuan tersebut kurang mendapatkan bantuan karena beban berat mereka dalam merawat keluarga maupun dirinya sendiri, sehingga mengalami tekanan fisik, emosional, serta kesulitan keuangan.Â
Pelaksanaan keuangan keluarga sandwich kerap kali tidak berjalan baik, karena tidak adanya tujuan keuangan yang jelas, sehingga lebih memilih untuk mementingkan kebutuhan jangka pendek. Strategi yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kesejahteraan finansial keluarga sandwich adalah dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi penggunaan uang dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Manajemen keuangan perlu dilakukan agar pengeluaran dalam rumah tangga dapat terkendali, sehingga kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dan keluarga dapat melakukan investasi untuk masa depan. Keluarga sandwich dapat melakukan manajemen keuangan melalui pendekatan seperti membuat anggaran bulanan yang mencakup mengatur pengeluaran rutin, pengeluaran darurat, dan tabungan masa depan, menentukan skala prioritas kebutuhan dasar, serta membagi penggunaan penghasilan. Pembuatan anggaran belanja juga dapat dijadikan alternatif untuk menentukan prioritas, sehingga dapat terhindar dari pemberian kompulsif dan meningkatkan kesejahteraan keuangan. Prinsip manajemen yang harus diterapkan dalam pengelolaan keuangan bagi keluarga sandwich adalah pengontrolan diri untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan, karena mencakup pengetahuan keuangan, tabungan, pinjaman, asuransi, serta investasi masa depan.
Mengelola keuangan dalam mengestimasi arus kas di masa depan dipengaruhi oleh berbagai keadaan, untuk mengurangi resiko kesulitan tersebut adalah dengan membuat perencanaan keuangan dan penempatan dana darurat. Perencanaan keuangan seseorang, karena alokasi dana darurat didasarkan untuk menghadapi keadaan darurat di masa mendatang. Sebagian besar masyarakat menerapkan cara pengelolaan dengan menyimpan dana dalam tabungan. Menurut masyarakat strategi paling efektif adalah dengan menyisihkan sebagian kecil gaji sebagai dana darurat, di mana bank merupakan media terbaik yang dipilih dalam menyimpan dan. Uang darurat dinilai bisa mencukupi hal-hal darurat selama kurun waktu 3-6 bulan. Pengelolaan dana diperuntukkan untuk pelunasan utang, dimana pelunasan utang adalah hal utama yang harus didahulukan hal ini dikarenakan utang dapat berimplikasi pada penurunan kesehatan dan peningkatan stress. Kemampuan dalam mengambil keputusan khususnya dibidang keuangan dipengaruhi oleh faktor pendidikan, status ekonomi keluarga, dan dukungan emosional, dimana perilaku berhutang disebabkan oleh faktor individu yang tidak dapat mengatur keuangan, tidak dapat menahan keinginan sendiri, serta ingin selalu mengikuti gaya hidup.Â
Keluarga sandwich memprioritaskan perlindungan diri dan keluarga dengan memilih asuransi kesehatan dan jiwa yang sesuai, serta membayar premi secara rutin. Mereka juga menyiapkan dana darurat dan mempertimbangkan faktor utang, biaya hidup, dan pendidikan anak. Perlindungan keluarga sandwich dengan asuransi dan simpanan agar tidak boros dan tetap berjalan di masa depan. Keluarga sandwich memperhatikan perlindungan kesehatan dan jiwa dengan memilih asuransi yang tepat serta mengelola keuangan dengan bijak. Pemilihan asuransi kesehatan dan jiwa, perlu memperhatikan kebutuhan keluarga, kemampuan finansial, reputasi perusahaan, proses klaim, dan fasilitas tambahan. Pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, seperti jumlah perlindungan dan manfaat yang diinginkan. Pastikan premi terjangkau dan tidak membebani keuangan.Â
Sebagian masyarakat setuju bahwa prioritas perlindungan diri sendiri dan keluarga berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga sandwich. Prioritas perlindungan diri sendiri dan keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara. Perlindungan data pribadi dapat dilakukan dengan mengajukan keberatan atas tindakan pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada pemrosesan secara otomatis, memilih atau tidak memilih pemrosesan data pribadi untuk tujuan tertentu, dan menunda atau membatasi pemrosesan data pribadi. Berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, serta membuat asuransi kesehatan dapat dilakukan sebagai bentuk perlindungan kesehatan terhadap diri sendiri dan keluarga. Perlindungan keuangan dapat dilakukan dengan mengelola pengeluaran dan menyusun skala prioritas, serta membuat asuransi jiwa. Perlindungan dari bencana dapat dilakukan dengan menjaga keselamatan melalui persiapan diri sebelum terjadinya bencana, seperti membuat rencana evakuasi dan menyimpan persediaan makanan dan air yang cukup. Perlindungan psikologis dapat dilakukan dengan cara menjaga komunikasi yang baik dan saling mendukung satu sama lain.
Pada situasi ini, keluarga sandwich harus lebih mempersiapkan diri menghadapi situasi keuangan yang kurang stabil. Bagian keuangan yang penting yaitu untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Hal tersebut akan menjadi persoalan yang sulit bagi generasi sandwich menengah ke bawah. Literasi keuangan berkontribusi pada kesejahteraan finansial, pengguna dapat mengoptimalkan literasi keuangan bergantung pada pengelolaan keuangan dan pendapatan yang efektif. Strategi investasi untuk menyusun rencana keuangan yang sesuai yaitu tidak membuat target keuangan yang terlalu besar untuk sesuatu yang tidak penting. Menyusun rencana target keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang dengan menentukan prioritas kegunaan dari uang tersebut. Memperhitungkan pendapatan, pengeluaran, dan aset yang dimiliki seperti  rumah, kendaraan, dan lainnya sehingga menghasilkan gambaran situasi keuangan yang ada. Mempelajari inflasi di dunia investasi agar yang dijalankan dapat memberikan hasil maksimal. Investasi bagi keluarga sandwich dapat menggunakan strategi kompetitif yaitu suatu usaha yang dapat memperoleh kemampuan dengan menggabungkan sumber daya untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha lain di industri yang sama.Â
Keluarga sandwich harus memiliki strategi dan langkah konkret dalam mengatur keuangan bagi diri sendiri dan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Strategi tersebut dengan melakukan investasi. Cara beradaptasi dalam perubahan situasi dengan selalu melakukan komunikasi yang baik dan memperhatikan prioritas perlindungan data diri, kesehatan, dan keuangan untuk mengelola pengeluaran yang bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H