Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Ambisi Baru Alibaba dengan Qwen 2.5 Max di Panggung AI Global

5 Februari 2025   20:08 Diperbarui: 5 Februari 2025   21:44 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi model AI Qwen 2.5 Max(Alibaba)

Di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan (AI), Alibaba Group kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan model terbaru mereka, Qwen 2.5 Max. Pengumuman ini bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2025, seolah menandai babak baru dalam strategi perusahaan untuk mendominasi arena AI, khususnya di China dan Asia.

Dalam berbagai uji coba, Alibaba mengklaim bahwa Qwen 2.5 Max memiliki performa lebih unggul dibandingkan model AI terkemuka lainnya seperti GPT-4o dari OpenAI, DeepSeek-V3, dan Llama 3.1-405B dari Meta.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Namun, apakah klaim ini cukup untuk menggeser dominasi para raksasa AI global? Dan bagaimana dampaknya terhadap ekosistem AI secara keseluruhan?

Ambisi Alibaba: AI untuk Menguasai Cloud dan Ekosistem Digital

Alibaba tidak sekadar meluncurkan Qwen 2.5 Max sebagai produk AI biasa. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk memperkuat layanan cloud mereka.

Dengan model AI canggih yang diintegrasikan ke dalam Alibaba Cloud, perusahaan berharap dapat menarik lebih banyak pelanggan dan pengembang yang membutuhkan solusi AI berkinerja tinggi.

Langkah ini bukan sesuatu yang baru. OpenAI, misalnya, telah memanfaatkan kekuatan model GPT mereka untuk meningkatkan penggunaan Microsoft Azure. Amazon dengan AWS juga memiliki model AI eksklusif mereka sendiri. Alibaba tampaknya ingin memainkan strategi serupa: menjadikan AI sebagai mesin pertumbuhan utama bagi layanan cloud mereka.

Persaingan Ketat dengan DeepSeek dan Meta

Meski Alibaba adalah salah satu pemain terbesar di sektor cloud dan AI di China, mereka tidak berjalan sendirian.

Salah satu pesaing utama mereka adalah DeepSeek, startup yang berbasis di Hangzhou---kota yang sama dengan kantor pusat Alibaba. DeepSeek telah menarik perhatian global dengan model AI mereka yang open-source dan berbiaya rendah, mengancam dominasi raksasa teknologi China.

Di sisi lain, Meta dengan Llama 3.1-405B menawarkan pendekatan berbeda dengan menjadikan AI mereka sebagai model open-weight yang dapat digunakan oleh komunitas pengembang secara luas.

Alibaba, sebaliknya, lebih memilih strategi tertutup yang mengintegrasikan AI dengan ekosistem cloud mereka. Jika Meta menargetkan adopsi luas di berbagai platform, Alibaba ingin memastikan bahwa teknologi mereka digunakan dalam lingkungan Alibaba Cloud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun