Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mooncake Telur Asin; Tradisi, Filosofi, dan Resep Membuat Sendiri untuk Perayaan Imlek

29 Januari 2025   10:19 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Mooncake atau kue bulan adalah salah satu simbol khas dalam berbagai perayaan Tionghoa, termasuk Imlek. Tidak hanya kaya rasa, kue ini juga sarat dengan nilai-nilai budaya, filosofi mendalam, dan sejarah panjang.

Dalam tradisi Tionghoa, mooncake melambangkan persatuan, keberuntungan, dan harapan yang baik bagi keluarga dan komunitas.

Kue Bulan: Tradisi yang Kaya Makna dan Filosofi

Kue bulan bukan sekadar makanan manis untuk dinikmati. Bagi masyarakat Tionghoa, kue ini menyimpan tradisi budaya yang mendalam, menghubungkan keluarga, komunitas, dan sejarah. Dalam setiap potongannya, tersimpan harapan, filosofi, dan sejarah yang memperkaya perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Tradisi makan kue bulan memiliki akar yang kuat dalam filosofi dan simbolisme. Bentuk bundarnya mencerminkan kebulatan dan kesempurnaan, sebuah simbol untuk harmoni dan reuni keluarga. Filosofi ini mempertegas pentingnya kebersamaan di tengah kehidupan yang semakin sibuk.

Pada Festival Pertengahan Musim Gugur, kue bulan juga menjadi simbol cinta dan doa terbaik. Tradisi makan bersama keluarga atau memberikan kue bulan sebagai hadiah kepada kerabat dan teman mencerminkan hubungan hangat dan harapan untuk kebahagiaan serta kesejahteraan.

Tidak hanya itu, mooncake juga dikenal dengan ukiran-ukiran khas di bagian atasnya, yang memiliki makna mendalam. Ukiran tradisional berupa aksara Tionghoa seperti "panjang umur" atau "harmoni" memperkuat pesan positif yang ingin disampaikan.

Seiring waktu, desain kue bulan kini telah dimodifikasi menjadi bentuk-bentuk kreatif, tetapi tetap menghormati nilai-nilai tradisional.

Sejarah kue bulan juga mencatat momen penting, seperti pada masa Dinasti Yuan (abad ke-14), ketika kue ini digunakan untuk menyelipkan pesan rahasia demi membantu orang Han menggulingkan rezim Mongol. Pesan-pesan tersebut dirangkai dalam potongan kue bulan untuk menyampaikan strategi secara tersembunyi.

Resep Mooncake Telur Asin yang Praktis

Saat ini, Mooncake sudah banyak dijual di pasaran, baik di berbagai toko maupun penjualan online. Namun, mooncake telur asin yang dimasak sendiri, mempunyai makna dan kenikmatan tersendiri ketika dihidangkan pada perjamuan keluarga dan handai taulan.

Bagi Anda yang ingin mencoba membuat mooncake telur asin di rumah, berikut resep praktis yang bisa diikuti:

Bahan untuk Adonan Kulit:

  • 300 gram tepung terigu
  • 50 gram susu bubuk
  • 100 gram gula palem cair
  • 1/2 sdt ekstrak vanila
  • 1/4 sdt air abu alkali (Lye Water)
  • 60 ml minyak sayur
  • 1 butir kuning telur dikocok lepas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun