Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memulihkan Citra Investasi Indonesia di Tengah Sorotan Kasus eFishery dan Isu Pemimpin Korupsi OCCRP

25 Januari 2025   10:04 Diperbarui: 26 Januari 2025   06:46 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Investasi (Freepik/olivier-le-moal)

Belakangan ini, nama Indonesia kembali menjadi sorotan di kancah global, namun sayangnya bukan dalam konteks yang membanggakan.

Kasus dugaan manipulasi laporan keuangan oleh startup eFishery dan laporan dari OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang menempatkan salah satu mantan presiden Indonesia sebagai pemimpin terkorup dunia nomor tiga menjadi isu hangat yang mencoreng reputasi negeri ini di mata internasional.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar: bagaimana Indonesia dapat memulihkan citra investasi dan membangun kembali kepercayaan investor?

Akrobat Keuangan eFishery: Modus dan Fakta Mengejutkan

Kasus eFishery yang menghebohkan dunia bisnis beberapa waktu terakhir menjadi sorotan tajam para pelaku usaha, investor, dan masyarakat luas.

eFishery yang menghebohkan dunia bisnis, sumber gambar: MNC Media
eFishery yang menghebohkan dunia bisnis, sumber gambar: MNC Media

Perusahaan rintisan ini, yang sebelumnya dielu-elukan sebagai salah satu unicorn Indonesia dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS, terungkap melakukan manipulasi besar-besaran dalam laporan keuangan dan operasionalnya.

Fenomena ini tidak hanya mengguncang ekosistem startup tanah air tetapi juga mencoreng reputasi Indonesia di mata dunia. (Video)

Hasil investigasi mengungkapkan bahwa sejak 2018, manajemen eFishery secara sistematis menyajikan dua laporan keuangan yang berbeda.

Laporan untuk kebutuhan internal mencatat pendapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan laporan yang disajikan untuk pihak eksternal, termasuk investor global.

Contohnya, selama periode Januari hingga September 2024, pendapatan yang dilaporkan secara internal sebesar Rp2,6 triliun, sementara laporan eksternal menyebutkan angka fantastis Rp12,3 triliun, hampir lima kali lipatnya.

Perbedaan mencolok juga terlihat pada profit sebelum pajak. Laporan eksternal menunjukkan eFishery mencatatkan profit Rp261 miliar dalam periode tersebut, sementara laporan internal justru menunjukkan kerugian sebesar Rp578 miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun