Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penduduk Miskin Indonesia Paling Banyak Berada di Pulau Jawa

20 Januari 2025   20:43 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemiskinan, sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Pulau Jawa, sebagai pusat ekonomi Indonesia, menyimpan paradoks yang mencolok. Meskipun menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, Jawa juga menjadi rumah bagi lebih dari separuh penduduk miskin di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 52,45 persen dari total penduduk miskin Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Pada September 2024, jumlahnya mencapai 12,62 juta orang.

Dengan demikian, tantangan untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di kawasan ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah. Tantangan ini semakin kompleks dengan fakta bahwa Daerah Khusus Jakarta, sebagai episentrum ekonomi nasional, mencatat tingkat ketimpangan tertinggi dengan Gini Ratio sebesar 0,431.

Mengapa Pulau Jawa?

Pulau Jawa memiliki daya tarik tinggi sebagai pusat urbanisasi, industri, dan perdagangan. Namun, kepadatan penduduk yang sangat tinggi, sekitar 56 persen dari total populasi nasional, menciptakan tekanan besar terhadap sumber daya dan layanan dasar. Hal ini menyebabkan ketimpangan ekonomi yang tajam.

Kemiskinan di Jawa tidak hanya terjadi di kota, tetapi juga merata di wilayah perdesaan. Di perdesaan, penduduk miskin sering kali bergantung pada sektor pertanian yang rentan terhadap perubahan harga komoditas dan kondisi cuaca ekstrem. Sementara itu, di perkotaan, biaya hidup yang tinggi memperparah tekanan bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Ketimpangan sebagai Tantangan Utama

Ketimpangan menjadi masalah mendasar di Pulau Jawa. Meski kawasan ini menerima sebagian besar investasi dan pembangunan infrastruktur, manfaatnya belum terdistribusi secara merata. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung menikmati pertumbuhan ekonomi pesat, tetapi wilayah marginal di sekitarnya sering kali terabaikan.

Fenomena ini menciptakan situasi di mana si kaya semakin kaya, sementara kelompok miskin kesulitan mengejar ketertinggalan. Kurangnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi di daerah miskin memperburuk ketimpangan ini.

Kemiskinan di Pulau Jawa mencerminkan masalah yang lebih luas di Indonesia, di mana distribusi pembangunan dan akses terhadap peluang ekonomi masih belum merata.

Kemiskinan ini tidak hanya merupakan hasil dari ketidakseimbangan ekonomi, tetapi juga terhubung dengan persoalan struktural seperti kurangnya akses pendidikan, layanan kesehatan, serta pembangunan yang terkonsentrasi di wilayah tertentu.

Untuk memutus rantai kemiskinan ini, diperlukan pendekatan yang multidimensional, sistematis, dan berorientasi jangka panjang.

Mengatasi Akar Kemiskinan Struktural

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun