Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengungkap Potensi Kompasiana yang Belum Tersentuh

18 Januari 2025   20:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:13 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Merza Gamal diolah dari Akun Kompasiana.com

Kompasiana, sebuah platform media digital milik Kompas Gramedia, memiliki jumlah Kompasianer yang sangat besar, dengan total pendaftar mencapai 5,3 juta orang.

Akan tetapi, jika dilihat dari segi produktivitas konten dan interaksi pembaca, platform ini menghadapi sejumlah tantangan yang perlu dihadapi agar potensi besar tersebut dapat tercapai.

Rendahnya Produktivitas Konten: Apa yang Terjadi dengan Kompasianer?

Dari total 5,3 juta Kompasianer yang terdaftar, hanya sekitar 3,36 juta artikel yang dihasilkan selama 16 tahun, yang berarti rata-rata hanya ada 0,63 artikel yang ditulis per Kompasianer dalam waktu 16 tahun.

Angka ini sangat rendah, dan tidak dapat menggambarkan sebuah platform yang dapat disebut memiliki "5 juta pengguna aktif" dengan produktivitas yang produktif. Faktanya, hanya sebagian kecil dari pengguna yang aktif menghasilkan konten yang bisa dijadikan bagian dari ekosistem platform ini.

Bahkan, dari 534.120 Kompasianer baru yang terdaftar pada tahun 2024, hanya 99.823 yang berhasil tervalidasi---kurang dari 20%. Ini jelas menunjukkan adanya ketidakaktifan yang signifikan di antara Kompasianer yang terdaftar.

Sebagian besar pengguna ini tampaknya hanya bergabung tanpa berkontribusi secara aktif dalam hal menghasilkan konten. Fenomena ini tentu menurunkan nilai platform, baik dari sisi konten yang terhasilkan maupun dari potensi monetisasi yang diharapkan.

Engagement yang Terbatas: Tantangan untuk Meningkatkan Interaksi

Kompasiana, meskipun memiliki jutaan pengguna terdaftar, menunjukkan angka keterlibatan yang rendah. Dengan total 9,3 juta komentar selama 16 tahun, rata-rata hanya 581.250 komentar per tahun---setara dengan sekitar 1.593 komentar per hari.

Angka ini sangat kecil bila dibandingkan dengan platform lain yang jauh lebih cepat berkembang dalam hal interaksi pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan di Kompasiana, meskipun ada banyak artikel yang dipublikasikan, tidak dapat dianggap sebagai kekuatan utama.

Lebih lanjut, jika kita lihat rata-rata komentar per artikel yang hanya 2,76, ini menunjukkan bahwa interaksi pembaca dengan konten yang dipublikasikan sangat terbatas. Ini berimplikasi pada rendahnya kualitas feedback yang diterima oleh penulis dan juga menunjukkan keterbatasan dalam menciptakan diskusi yang menarik di platform ini. Akibatnya, potensi untuk membangun komunitas yang lebih kuat dan dinamis pun menjadi sangat terbatas.

Artikel Pilihan dan Headline: Tidak Selalu Mencerminkan Minat Pembaca

Data tentang artikel pilihan dan headline juga menyoroti masalah lain yang dihadapi Kompasiana. Sebanyak 739.171 artikel terpilih oleh Admin Kompasiana selama 16 tahun, namun artikel pilihan ini tidak selalu mencerminkan respons atau minat pembaca secara luas.

Artikel yang dipilih sebagai artikel pilihan atau headline memang bisa dianggap berkualitas menurut penilaian Admin, namun jumlah pembaca atau komentar yang diterima artikel tersebut sering kali tidak tinggi. Ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara artikel yang dipilih untuk tampil di headline dengan preferensi pembaca yang sebenarnya.

Selain itu, artikel yang viral di media sosial atau tidak masuk ke headline bisa saja memiliki jumlah pembaca yang lebih besar dan memberikan lebih banyak peluang exposure bagi pengiklan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun