Pada Selasa, 7 Januari 2025, kebakaran hutan besar melanda Los Angeles, California. Api yang cepat meluas itu membakar lebih dari 34.000 hektar tanah dan menghancurkan ratusan bangunan. (Sumber; Reuters) Â
Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian besar dalam hal ekonomi, tetapi juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana, dampak perubahan iklim, dan perlunya kolaborasi antara berbagai sektor untuk menghadapi tantangan semacam ini.
Dampak Kebakaran: Kerugian yang Luar Biasa
Kebakaran yang melanda Los Angeles ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Hingga Sabtu, 11 Januari 2025, dilaporkan bahwa setidaknya 11 orang meninggal dunia akibat kebakaran ini.
Selain itu, lebih dari 180.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman. Kerusakan ekonomi diperkirakan akan jauh melebihi kebakaran hutan Camp di California pada 2018, yang tercatat sebagai kebakaran hutan termahal di negara bagian itu, dengan kerugian sekitar Rp 489 triliun.
Kebakaran di Los Angeles bahkan diperkirakan akan meraih kerugian lebih dari Rp 2.121 triliun, menjadikannya sebagai salah satu bencana alam termahal dalam sejarah Amerika Serikat.
Dampak ekonomi yang luar biasa besar ini juga dipengaruhi oleh banyaknya rumah dan bisnis mahal yang terdampak. Kerusakan ini menyoroti betapa besar potensi kerugian yang dapat terjadi ketika kebakaran melanda daerah-daerah padat penduduk, terutama yang memiliki banyak properti bernilai tinggi.
Penyebab dan Pemicu Kebakaran di Los Angeles
Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles ini dipicu oleh sejumlah faktor yang saling berkaitan, terutama kondisi iklim yang semakin ekstrem. Beberapa penyebab utama yang memicu kebakaran ini adalah:
1. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Salah satu penyebab utama kebakaran yang melanda Los Angeles adalah pemanasan global. Peningkatan suhu yang tajam dan cuaca yang semakin kering menyebabkan tumbuhan dan vegetasi menjadi lebih mudah terbakar.Â
Di samping itu, angin kencang, seperti "Santa Ana Winds," turut memperburuk situasi dengan mempercepat penyebaran api. Angin ini mampu membawa api lebih cepat dan lebih jauh, membuatnya semakin sulit dikendalikan oleh tim pemadam kebakaran.
2. Kekeringan dan Kurangnya Curah Hujan
Sebelum kebakaran besar ini terjadi, wilayah Los Angeles mengalami periode panjang dengan sedikit curah hujan. Kekeringan yang terjadi mengeringkan vegetasi yang ada, menjadikannya bahan bakar alami yang sangat mudah terbakar.Â
Dengan sedikitnya hujan, tumbuhan yang kering menjadi sangat rentan terhadap percikan api, dan begitu api mulai menyebar, sulit untuk menghentikannya.
3. Kelalaian Manusia dan Faktor Teknologi
Meskipun penyebab pasti kebakaran ini masih dalam penyelidikan, kelalaian manusia sering kali menjadi pemicu utama kebakaran hutan. Beberapa penyebab yang mungkin terlibat adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan, api unggun yang tidak dipadamkan dengan benar, atau pembakaran sampah yang tidak terkendali.Â
Selain itu, kecelakaan yang melibatkan alat berat, seperti truk atau mesin konstruksi, dapat menyebabkan percikan api yang memicu kebakaran besar. Infrastruktur yang rentan, seperti saluran listrik udara, juga berpotensi menyebabkan kebakaran ketika kabelnya putus atau terganggu, menyebarkan api ke area yang luas.