Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Kehidupan Mengakhiri 2024 dan Menyongsong Fajar 2025

27 Desember 2024   20:12 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:12 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi perjalanan menulis di Kompasiana 3 tahun terakhir, sumber: Dokumentasi Merza Gamal diolah dari Kompasiana.com

Malam ini, aku duduk dalam keheningan, merenungkan perjalanan yang telah kutempuh selama setahun terakhir. Waktu yang berlalu begitu cepat, dan aku kembali melihat komitmen-komitmen yang aku buat di awal tahun.

Betapa berat rasanya menerima kenyataan bahwa banyak di antaranya yang belum terlaksana. Namun, aku sadar bahwa di balik perjalanan yang tak sempurna, terdapat kesempatan yang berharga untuk memperbaiki diri.

Kesibukan, kesulitan, rasa sakit hati, kemalasan, bahkan kenikmatan duniawi seringkali menjadi halangan yang mengaburkan tujuan. Tetapi, aku mulai menyadari bahwa hal-hal tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Ketika aku menghadapi kekurangan dan kesalahan, itulah saat yang tepat untuk belajar dan tumbuh lebih baik lagi.

Tahun baru bukan hanya tentang melanjutkan komitmen yang belum tercapai, tetapi juga tentang memberi diri kesempatan untuk memulai kembali, dengan hati yang lebih terbuka dan tekad yang lebih kuat.

Aku berharap apa yang telah kutemui dan pelajari sepanjang tahun ini bisa membawa aku lebih dekat pada tujuan sejati---menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dekat pada-Nya, dan memberikan manfaat bagi sesama.

Di tengah malam yang sunyi ini, aku mendengar suara lembut itu kembali memanggilku. Suara yang mengingatkan betapa seringnya aku terjebak dalam rutinitas dunia dan melupakan panggilan-Nya.

Betapa sering aku terlena oleh kesenangan yang ternyata hanya sementara, dan mengabaikan hubungan yang paling penting dalam hidupku---hubungan dengan-Nya dan sesama. Rasa malu itu hadir, bukan untuk meruntuhkan semangat, tetapi untuk menjadi pengingat dan pemicu perubahan.

Saat ini, aku teringat bahwa setiap momen adalah kesempatan yang diberikan-Nya. Malam ini, aku merasa seakan dibangunkan dari tidur panjangku. Aku ingin kembali pada-Nya, berlari menuju pelukan-Nya, dan merasakan dekapan kasih-Nya yang penuh kehangatan.

Dalam setiap helaan napas, aku ingin merasakan kedekatan itu, menyadari bahwa setiap langkah hidup ini adalah bagian dari perjalanan-Nya yang penuh hikmah.

Aku ingin membagikan diri ini untuk menjadi rahmat bagi semesta, memberikan manfaat dan kebaikan kepada siapa saja yang membutuhkan.

Aku ingin menjadi pribadi yang memberi kasih kepada sesama, yang peduli dengan keberadaan mereka, dan yang selalu berusaha menjalani hidup dengan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun