Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Membangun Corporate Culture dengan Inspirasi Toyota Way di Era Gen AI

16 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membahas tentang keberhasilan jangka panjang perusahaan, nama Toyota Motor Company kerap muncul sebagai contoh. Budaya kerja dan sistem operasional Toyota, yang dikenal sebagai Toyota Way dan Toyota Production System (TPS), telah menjadi standar emas dalam manajemen perusahaan.

Namun, di era teknologi modern yang dipimpin oleh kecerdasan buatan generatif (Gen AI), bagaimana prinsip-prinsip klasik ini tetap relevan? Bagaimana perusahaan dapat memadukan nilai-nilai inti Toyota dengan teknologi mutakhir untuk membangun budaya kerja yang unggul?

Pekerjaan sebagai Investasi Mutual

Toyota memandang pekerjaan sebagai investasi mutual antara perusahaan dan karyawannya. Dalam paradigma ini, karyawan bukan sekadar tenaga kerja yang menyelesaikan tugas, tetapi mitra jangka panjang dalam mencapai kemakmuran bersama.

Memberi ruang bagi karyawan loyal untuk meninggalkan perusahaan dianggap sebagai kegagalan manajemen dalam menciptakan keberlanjutan.

Pada saat krisis, Toyota menghindari langkah mudah seperti pemutusan hubungan kerja. Sebaliknya, perusahaan fokus mengurangi pemborosan yang dilakukan oleh karyawan, bukan pada karyawannya itu sendiri.

Manajemen terbuka dan sikap saling percaya menjadi fondasi kemitraan ini, menciptakan suasana kerja yang mendukung inovasi dan kolaborasi.

Mengintegrasikan People Value Stream dan Pembelajaran

Di Toyota, pekerjaan yang tidak berkontribusi pada pembelajaran dan pengembangan karyawan dianggap sebagai pemborosan. Prinsip ini mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengasah keterampilan, seperti pemecahan masalah dan pengembangan tim.

Toyota menyediakan pelatihan keterampilan tingkat tinggi yang tidak hanya relevan dengan pekerjaan rutin tetapi juga meningkatkan kemampuan strategis mereka.

Pendekatan ini menghasilkan karyawan yang tidak hanya produktif, tetapi juga proaktif dalam mengidentifikasi masalah dan menciptakan solusi. Toyota merancang alat-alat TPS untuk menyoroti dan mengidentifikasi masalah, memastikan proses pemecahan masalah menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Hal ini menghubungkan product value stream dengan people value stream, menciptakan organisasi yang terus belajar dan bertransformasi.

Relevansi Toyota Way dan TPS di Era Gen AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun