Ketika membahas tentang keberhasilan jangka panjang perusahaan, nama Toyota Motor Company kerap muncul sebagai contoh. Budaya kerja dan sistem operasional Toyota, yang dikenal sebagai Toyota Way dan Toyota Production System (TPS), telah menjadi standar emas dalam manajemen perusahaan.
Namun, di era teknologi modern yang dipimpin oleh kecerdasan buatan generatif (Gen AI), bagaimana prinsip-prinsip klasik ini tetap relevan? Bagaimana perusahaan dapat memadukan nilai-nilai inti Toyota dengan teknologi mutakhir untuk membangun budaya kerja yang unggul?
Pekerjaan sebagai Investasi Mutual
Toyota memandang pekerjaan sebagai investasi mutual antara perusahaan dan karyawannya. Dalam paradigma ini, karyawan bukan sekadar tenaga kerja yang menyelesaikan tugas, tetapi mitra jangka panjang dalam mencapai kemakmuran bersama.
Memberi ruang bagi karyawan loyal untuk meninggalkan perusahaan dianggap sebagai kegagalan manajemen dalam menciptakan keberlanjutan.
Pada saat krisis, Toyota menghindari langkah mudah seperti pemutusan hubungan kerja. Sebaliknya, perusahaan fokus mengurangi pemborosan yang dilakukan oleh karyawan, bukan pada karyawannya itu sendiri.
Manajemen terbuka dan sikap saling percaya menjadi fondasi kemitraan ini, menciptakan suasana kerja yang mendukung inovasi dan kolaborasi.
Mengintegrasikan People Value Stream dan Pembelajaran
Di Toyota, pekerjaan yang tidak berkontribusi pada pembelajaran dan pengembangan karyawan dianggap sebagai pemborosan. Prinsip ini mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengasah keterampilan, seperti pemecahan masalah dan pengembangan tim.
Toyota menyediakan pelatihan keterampilan tingkat tinggi yang tidak hanya relevan dengan pekerjaan rutin tetapi juga meningkatkan kemampuan strategis mereka.
Pendekatan ini menghasilkan karyawan yang tidak hanya produktif, tetapi juga proaktif dalam mengidentifikasi masalah dan menciptakan solusi. Toyota merancang alat-alat TPS untuk menyoroti dan mengidentifikasi masalah, memastikan proses pemecahan masalah menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Hal ini menghubungkan product value stream dengan people value stream, menciptakan organisasi yang terus belajar dan bertransformasi.
Relevansi Toyota Way dan TPS di Era Gen AI