Menjadi seorang ayah adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan perubahan besar dalam hidup. Tidak jarang, di tengah kebahagiaan menyambut kelahiran buah hati, seorang pria justru merasakan beban emosional yang berat.
Inilah yang dikenal dengan istilah daddy blues---suatu kondisi yang dapat mempengaruhi perasaan dan kesehatan mental seorang ayah.
Namun, banyak yang bertanya, apakah kondisi ini bisa dijadikan alasan untuk lari dari tanggung jawab sebagai kepala keluarga? Apakah daddy blues merupakan pelarian atau justru hal yang harus dihadapi dengan bijak?
Apa Itu Daddy Blues?
Secara sederhana, daddy blues merujuk pada perasaan cemas, stres, atau bahkan depresi yang dirasakan oleh seorang pria setelah kelahiran anak. Perubahan besar dalam hidup, dari yang sebelumnya bebas dan tanpa beban, menjadi lebih penuh tanggung jawab, dapat memicu perasaan tersebut.
Meskipun gejala ini sering kali dianggap ringan dan sementara, bagi sebagian pria, perasaan ini bisa cukup mengganggu dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Namun, perlu diingat bahwa daddy blues bukanlah sebuah kondisi yang bisa dipandang sepele. Perubahan hormon, tekanan sosial, dan ekspektasi untuk menjadi sosok ayah yang sempurna bisa membebani seorang pria. Ini adalah kondisi yang nyata dan memerlukan perhatian, terutama dari pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Apakah Daddy Blues Bisa Dijadikan Alasan untuk Lari dari Tanggung Jawab?
Meskipun daddy blues adalah kondisi yang bisa mempengaruhi emosi dan kesehatan mental seorang ayah, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melarikan diri dari tanggung jawab.
Tanggung jawab sebagai suami dan ayah bukanlah beban yang bisa ditinggalkan begitu saja karena merasa tertekan atau kewalahan. Justru, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan keberanian, kedewasaan, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan.
Sebagai kepala keluarga, seorang pria tetap memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan dukungan emosional, finansial, dan psikologis untuk keluarga.
Meskipun menghadapi perubahan besar, meninggalkan keluarga bukanlah solusi. Justru, dengan mencari cara untuk mengelola stres dan perasaan cemas, seorang ayah bisa menjadi figur yang lebih kuat dan lebih mampu menjalani peran barunya.
Mengapa Daddy Blues Bisa Terjadi?