Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelajaran dari Jatuh Bangun Bisnis Burger King di Indonesia

11 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:39 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Burger King, Sumber gambar: https://www.takeonedigitalnetwork.com/ 

Burger King, salah satu merek burger terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang di Indonesia yang penuh dengan tantangan dan pelajaran berharga.

Sebagai pelopor restoran burger gaya Amerika di Tanah Air, perjalanan Burger King menunjukkan bagaimana dinamika pasar, strategi bisnis, dan adaptasi terhadap perubahan konsumen menjadi faktor kunci dalam menjaga eksistensi sebuah merek.

Awal Kehadiran Burger King: Era Gelael Group

Pada era 1980-an, Burger King hadir di Indonesia melalui kemitraan dengan Gelael Group. Gerai-gerai Burger King tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga berdampingan dengan restoran Kentucky Fried Chicken (KFC), yang saat itu juga dikelola oleh Gelael Group.

Kombinasi ini memberikan pilihan kuliner yang beragam, dari ayam goreng hingga burger, di lokasi-lokasi strategis seperti kawasan Melawai dan Tebet. Selain itu, kehadiran Swensen Ice Cream dan Gelael Supermarket yang berada dalam grup bisnis yang sama menciptakan pengalaman unik bagi konsumen.

Pengunjung dapat menikmati hidangan utama di KFC atau Burger King, dilanjutkan dengan dessert premium dari Swensen, dan berbelanja kebutuhan sehari-hari di Gelael Supermarket. Kawasan seperti Melawai pun menjadi pusat gaya hidup modern anak muda saat itu.

Munculnya McDonald's dan Pergeseran Pasar

Namun, kehadiran McDonald's di Indonesia pada 1991 membawa angin baru di industri makanan cepat saji. Dengan konsep pemasaran yang lebih agresif, layanan yang konsisten, serta penawaran harga kompetitif, McDonald's berhasil menarik perhatian konsumen Indonesia. Burger King, meskipun sudah lebih dulu hadir, mulai kesulitan bersaing.

Tidak hanya menghadapi tantangan dari McDonald's, Burger King juga berhadapan dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih produk dengan harga terjangkau. Pada akhirnya, Gelael Group memutuskan untuk menghentikan operasional Burger King di Indonesia pada akhir 1990-an.

Kembalinya Burger King: Era MAP

Setelah hampir satu dekade absen, Burger King kembali ke Indonesia pada 2007 di bawah pengelolaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Kali ini, Burger King hadir dengan strategi baru, berfokus pada menu premium dan inovasi, seperti Whopper yang menjadi ikon global.

Gerai-gerai baru Burger King mengusung desain modern dengan konsep open kitchen, menciptakan suasana lebih atraktif bagi pengunjung. Strategi ini juga didukung oleh pemasaran digital yang menyasar generasi muda, termasuk melalui media sosial dan program promosi yang kreatif.

Persaingan dengan McDonald's dan Merek Lokal

Meskipun sudah kembali, Burger King harus menghadapi lanskap pasar yang jauh lebih kompetitif. Selain McDonald's, merek lokal seperti Carl's Jr., A&W, dan Richeese Factory juga telah memperkuat posisi mereka di pasar makanan cepat saji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun