Pada era 80-an hingga awal 90-an, kawasan lintas Melawai di Jakarta Selatan menjadi pusat gaya hidup anak muda yang mendambakan suasana modern.
Dengan berbagai fasilitas seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), Swensen Ice Cream, Burger King, Kantin Murah dan Baik, serta Gelael Supermarket, Melawai bukan hanya tempat nongkrong tetapi juga simbol modernisasi dan gaya hidup kosmopolitan di Indonesia pada masanya.
Kini, transformasi bisnis dari merek-merek ini menawarkan pelajaran penting tentang adaptasi dan keberlanjutan di dunia usaha.
Melawai: Tempat Nongkrong Anak Muda Era 80-an
Bagi anak muda Jakarta pada masa itu, Melawai adalah destinasi favorit. KFC hadir dengan ayam goreng khasnya yang menawarkan pengalaman bersantap baru. Tak jauh dari sana, Swensen Ice Cream menjadi tempat sempurna untuk menikmati es krim premium dengan suasana nyaman.
Burger King, yang saat itu satu grup dengan Gelael, menawarkan makanan cepat saji bergaya Amerika yang belum banyak dikenal masyarakat. Sementara itu, Kantin Murah dan Baik menjadi pilihan ekonomis yang tetap nyaman.
Di tengah hiruk-pikuk itu, Gelael Supermarket menjadi pelopor supermarket modern yang memikat konsumen dengan produk impor dan suasana belanja yang berbeda dari pasar tradisional.
Melawai juga dikenal sebagai tempat pertemuan komunitas anak muda, mulai dari mereka yang hobi otomotif hingga skateboard seperti yang tergambar dalam foto-foto nostalgia. Kawasan ini mencerminkan semangat masa muda, modernitas, dan kebebasan berekspresi.
Jejak Bisnis yang Bertransformasi
Seiring waktu, masing-masing entitas bisnis yang menghiasi Melawai mengalami perjalanan yang unik. Berikut transformasi bisnis mereka dari masa ke masa:
KFC: Pemimpin Cepat Saji yang Terus Berinovasi