Di tengah kemerosotan yang dialami PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA), pemegang lisensi merek Pizza Hut di Indonesia, muncul cerita sukses yang bertolak belakang.
Sementara Pizza Hut mencatat kerugian signifikan hingga Rp 97,7 miliar pada kuartal III 2024 dan menutup 20 gerai selama sembilan bulan terakhir, Domino's Pizza justru melaju pesat dan menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan pasca-pandemi.
Fenomena ini tidak hanya menjadi bahan diskusi menarik tetapi juga pelajaran berharga bagi industri ritel dan restoran cepat saji.
Apa yang membuat Domino's Pizza berhasil mencuri perhatian pasar, bahkan ketika pesaing terdekatnya sedang terpuruk? Ternyata, jawabannya terletak pada strategi yang cermat, inovasi digital, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan konsumen.
Mencuri Start di Dunia Digital
Domino's Pizza sudah sejak lama memimpin di ranah layanan pengantaran (delivery). Saat pandemi melanda dan konsumen mulai beralih ke layanan praktis tanpa harus makan di tempat, Domino's justru semakin memperkuat keunggulannya dengan menghadirkan aplikasi pemesanan yang mudah digunakan, fitur pelacakan real-time, dan program loyalitas berbasis data. Semua ini membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih nyaman dan personal.
Sementara itu, Pizza Hut yang mengandalkan model restoran keluarga besar menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi. Format gerai yang lebih berorientasi pada layanan makan di tempat (dine-in) menjadi kurang relevan, terutama di era di mana kenyamanan digital menjadi prioritas utama pelanggan.
Promosi yang Relevan dan Efektif
Domino's juga unggul dalam strategi promosi yang agresif dan relevan. Penawaran seperti "buy 1 get 1 free" dan paket hemat tidak hanya menarik pelanggan baru tetapi juga mempertahankan pelanggan lama. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga merasa bahwa Domino's memberikan nilai lebih untuk setiap pembelian.
Sebaliknya, Pizza Hut kerap menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan citra premium mereka dengan kebutuhan pasar yang lebih peka terhadap promosi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat mereka kesulitan bersaing, terutama dalam kondisi ekonomi yang menantang.
Efisiensi dan Adaptasi Menu yang Jitu
Keberhasilan Domino's juga dipengaruhi oleh model operasional yang efisien. Dengan fokus pada gerai kecil yang mengutamakan pengantaran, Domino's mampu menjaga biaya operasional tetap rendah sambil memberikan layanan optimal. Model bisnis yang ramping ini memberikan fleksibilitas untuk menghadapi dinamika pasar.