Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Domino's Pizza Tumbuh Pesat di Tengah Kemerosotan Pizza Hut; Apa Rahasianya?

20 November 2024   08:32 Diperbarui: 20 November 2024   08:36 2417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajaran dari persaingan usaha Pizza Hut & Domino's Pizza, Sumber: HellthyJunkFood.TV

Di tengah kemerosotan yang dialami PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA), pemegang lisensi merek Pizza Hut di Indonesia, muncul cerita sukses yang bertolak belakang.

Sementara Pizza Hut mencatat kerugian signifikan hingga Rp 97,7 miliar pada kuartal III 2024 dan menutup 20 gerai selama sembilan bulan terakhir, Domino's Pizza justru melaju pesat dan menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan pasca-pandemi.

Fenomena ini tidak hanya menjadi bahan diskusi menarik tetapi juga pelajaran berharga bagi industri ritel dan restoran cepat saji.

Apa yang membuat Domino's Pizza berhasil mencuri perhatian pasar, bahkan ketika pesaing terdekatnya sedang terpuruk? Ternyata, jawabannya terletak pada strategi yang cermat, inovasi digital, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan konsumen.

Mencuri Start di Dunia Digital

Domino's Pizza sudah sejak lama memimpin di ranah layanan pengantaran (delivery). Saat pandemi melanda dan konsumen mulai beralih ke layanan praktis tanpa harus makan di tempat, Domino's justru semakin memperkuat keunggulannya dengan menghadirkan aplikasi pemesanan yang mudah digunakan, fitur pelacakan real-time, dan program loyalitas berbasis data. Semua ini membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih nyaman dan personal.

Sementara itu, Pizza Hut yang mengandalkan model restoran keluarga besar menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi. Format gerai yang lebih berorientasi pada layanan makan di tempat (dine-in) menjadi kurang relevan, terutama di era di mana kenyamanan digital menjadi prioritas utama pelanggan.

Promosi yang Relevan dan Efektif

Domino's juga unggul dalam strategi promosi yang agresif dan relevan. Penawaran seperti "buy 1 get 1 free" dan paket hemat tidak hanya menarik pelanggan baru tetapi juga mempertahankan pelanggan lama. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga merasa bahwa Domino's memberikan nilai lebih untuk setiap pembelian.

Sebaliknya, Pizza Hut kerap menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan citra premium mereka dengan kebutuhan pasar yang lebih peka terhadap promosi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat mereka kesulitan bersaing, terutama dalam kondisi ekonomi yang menantang.

Efisiensi dan Adaptasi Menu yang Jitu

Keberhasilan Domino's juga dipengaruhi oleh model operasional yang efisien. Dengan fokus pada gerai kecil yang mengutamakan pengantaran, Domino's mampu menjaga biaya operasional tetap rendah sambil memberikan layanan optimal. Model bisnis yang ramping ini memberikan fleksibilitas untuk menghadapi dinamika pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun