Dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah melantai di bursa, Bank BJB (BJBR) dan Bank Jatim (BJTM), menarik perhatian sebagai contoh sukses dalam pengelolaan dan pengembangan BPD.
Meski keduanya memiliki strategi berbeda, keberadaan mereka di pasar modal menjadi cerminan bagaimana BPD dapat tumbuh melampaui batas wilayahnya.
Artikel sederhana ini, berdasarkan pengamatan dan pengalaman di perbankan selama 35 tahun, mengeksplorasi perbandingan kinerja saham kedua bank ini untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dan pelaku kepentingan.
Kapitalisasi Pasar: Gambaran Awal Skala dan Kepercayaan
Kapitalisasi pasar menjadi tolok ukur yang menunjukkan nilai sebuah perusahaan di mata investor. Hingga saat ini, Bank BJB (BJBR) mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp9,943 triliun, lebih tinggi dibandingkan Bank Jatim (BJTM) yang berada di angka Rp8,183 triliun.
Keunggulan ini tak lepas dari strategi ekspansi Bank BJB yang agresif, memperluas layanan ke berbagai wilayah di luar Jawa Barat dan Banten. Sebaliknya, Bank Jatim lebih fokus mempertahankan kekuatannya di Jawa Timur dengan pendekatan konservatif yang mengedepankan stabilitas operasional.
Kinerja Saham: Pilihan antara Stabilitas dan Pertumbuhan
Bank Jatim (BJTM) dikenal sebagai saham yang stabil dengan pola kinerja konsisten selama lebih dari satu dekade. Fluktuasi harga saham yang minimal mencerminkan strategi pengelolaan risiko yang solid, menjadikan BJTM pilihan menarik bagi investor yang mengutamakan stabilitas dalam portofolio mereka.
Sebaliknya, Bank BJB (BJBR) menawarkan prospek pertumbuhan yang lebih dinamis. Dengan tingkat pertumbuhan pendapatan tahunan (CAGR) yang lebih tinggi, BJBR berhasil menarik perhatian investor yang mencari peluang pertumbuhan. Meskipun demikian, saham ini cenderung lebih fluktuatif karena ekspansinya yang agresif diiringi risiko yang lebih besar.
Valuasi: Menentukan Nilai Sebuah Saham
Dalam hal valuasi, Price-to-Book Value (PBV) menjadi salah satu indikator utama. Bank Jatim memiliki PBV yang lebih rendah dibandingkan Bank BJB, menandakan bahwa sahamnya relatif lebih murah untuk ukuran asetnya. Bagi investor yang fokus pada nilai intrinsik, BJTM menawarkan daya tarik tersendiri.