Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pizza Hut pun Menutup 20 Gerai di Indonesia dan Merugi Secara Signifikan di Tahun 2024

16 November 2024   08:35 Diperbarui: 16 November 2024   14:42 3454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kerugian PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA)

PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA), emiten peritel yang memegang merek dagang Pizza Hut di Indonesia, baru-baru ini mencatatkan kerugian bersih yang cukup signifikan, yakni Rp 97,7 miliar hingga kuartal III 2024. Kerugian tersebut mencatatkan lonjakan sebesar 148,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang hanya tercatat sebesar Rp 38,9 miliar.

Selain kerugian finansial yang cukup besar, PZZA juga harus menutup 20 gerai di Indonesia dalam sembilan bulan terakhir, menandakan adanya tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan ini dalam mempertahankan kinerja operasionalnya.

Dalam laporan keuangannya, PZZA mengungkapkan bahwa penurunan penjualan bersih menjadi salah satu penyebab utama kerugian ini. Penjualan bersih PZZA turun sebesar 24,7% hingga mencapai Rp 2,07 triliun pada September 2024, dari sebelumnya Rp 2,75 triliun di periode yang sama pada tahun 2023. Penurunan penjualan ini diperkirakan berkaitan dengan berbagai faktor, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan tren konsumsi yang bergeser.

Selain itu, salah satu faktor eksternal yang juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan adalah gerakan boikot yang meluas terhadap merek Pizza Hut. Gerakan boikot ini memengaruhi jumlah pengunjung ke gerai-gerai Pizza Hut, yang tentunya berkontribusi pada penurunan penjualan.

Direktur PZZA, Boy Ardhitya Lukito, mengakui bahwa gerakan ini berdampak besar pada kinerja perusahaan dan juga dirasakan oleh banyak perusahaan franchise lainnya di industri makanan dan minuman.

Penutupan Gerai dan Pengurangan Karyawan

Selain penurunan penjualan, PZZA juga mencatatkan penurunan jumlah gerai yang cukup signifikan, dengan 20 gerai ditutup selama sembilan bulan terakhir. Pada akhir tahun 2023, jumlah gerai Pizza Hut di Indonesia masih tercatat sebanyak 615, namun hingga September 2024, jumlahnya berkurang menjadi 595 gerai.

Akibat terjadinya kondisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan efisiensi operasional dalam menghadapi penurunan permintaan yang terus berlanjut.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Selain itu, PZZA juga melakukan pengurangan jumlah karyawan, yang kini berjumlah 4.651 orang, berkurang sebanyak 371 karyawan dibandingkan dengan 5.022 orang pada akhir tahun 2023.

Pengurangan gerai dan karyawan ini mencerminkan langkah-langkah efisiensi yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi dampak buruk dari penurunan penjualan dan pengaruh eksternal yang menghambat pertumbuhannya.

Kejadian Serupa Dialami Banyak Brand Internasional di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun