Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semangat Sumpah Pemuda dan Inspirasi untuk Generasi Muda Masa Kini

28 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 28 Oktober 2024   15:57 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tanggal 28 Oktober menjadi salah satu momen terpenting dalam sejarah Indonesia. Setiap tahun, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda sebagai pengingat akan semangat persatuan dan kebangsaan yang telah dirintis oleh pemuda Indonesia pada tahun 1928.

Momentum Sumpah Pemuda ini bukan sekadar sejarah, melainkan bukti otentik bahwa bangsa Indonesia dilahirkan dari tekad persatuan pemuda dari berbagai suku, agama, dan budaya. Namun, bagaimana kisah yang melatarbelakangi Sumpah Pemuda ini?

Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 1928

Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia mengalami tekanan yang sangat berat. Rakyat dari berbagai daerah hidup dalam keterbatasan akibat penindasan. Namun, pada awal abad ke-20, muncul kesadaran kolektif di kalangan pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang dan daerah.

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda pelajar dari berbagai penjuru nusantara, mengusulkan diadakannya Kongres Pemuda sebagai wadah untuk menyatukan visi dan semangat para pemuda yang ingin membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan.

Kongres Pemuda Pertama diadakan pada tahun 1926 di Jakarta, tetapi belum mencapai kesepakatan bulat. Namun, dua tahun kemudian, pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua digelar di Jakarta, menghadirkan berbagai organisasi pemuda dari seluruh nusantara.

Pada penutupan kongres tersebut, para peserta yang mewakili pemuda dari seluruh penjuru negeri mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang berbunyi:

  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumber gambar: Dokumentasi Album Keluarga Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Album Keluarga Merza Gamal

Sumpah ini menyiratkan tekad para pemuda untuk menyatukan keberagaman Indonesia ke dalam satu identitas bangsa yang kuat. Momen tersebut menjadi dasar diperingatinya Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober, karena semangat yang diikrarkan pada hari itu terus relevan sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dalam membangun bangsa.

Inspirasi untuk Generasi Muda Masa Kini

Seiring berjalannya waktu, semangat Sumpah Pemuda telah melahirkan berbagai ekspresi seni yang turut menyuarakan nilai-nilai ini, salah satunya melalui lagu "Pemuda" yang dipopulerkan oleh Chaseiro pada tahun 1979. Lagu ini diciptakan oleh musisi jazz Chandra Darusman, menggambarkan pentingnya persatuan dan kebangsaan di tengah segala perbedaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun