Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meningkatkan Kesejahteraan Holistik, Kesehatan Spiritual sebagai Kunci Keseimbangan Hidup

7 Oktober 2024   20:16 Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:58 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam diskusi tentang kesehatan mental, kesehatan spiritual sering kali menjadi aspek yang terabaikan. Padahal, menurut berbagai penelitian termasuk Survei Gen Z Global dari McKinsey Health Institute (MHI), kesehatan spiritual---yang mencakup makna hidup, rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, dan tujuan hidup---memainkan peran penting dalam kesejahteraan mental, sosial, dan fisik seseorang.

Hal ini menegaskan bahwa kesehatan spiritual bukan sekadar "tambahan" dalam kehidupan, melainkan elemen inti yang dapat mendukung kesejahteraan holistik.

Hubungan Kesehatan Spiritual dan Mental: Mengapa Penting?

Penelitian MHI menunjukkan bahwa individu yang memiliki kesehatan spiritual yang buruk lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan kesehatan mental yang baik. Sebaliknya, mereka yang merasa memiliki tujuan hidup yang kuat dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar cenderung memiliki kesehatan mental, sosial, dan fisik yang lebih baik.

Bagi Generasi Z (Gen Z), yang sering menghadapi tantangan dalam transisi menuju kedewasaan, aspek kesehatan spiritual ini semakin relevan. Menurut Survei Gen Z Global, individu dengan kesehatan spiritual yang buruk sekitar empat kali lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan kesehatan mental yang baik dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kesehatan spiritual netral atau baik.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI

Selain itu, mereka yang melaporkan kesehatan spiritual yang buruk juga lebih mungkin memiliki kesehatan sosial dan fisik yang rendah.

Perbedaan Persepsi di Berbagai Negara: Kesehatan Spiritual dalam Konteks Global

Survei MHI yang mencakup 26 negara memberikan wawasan menarik tentang perbedaan persepsi terkait kesehatan spiritual.

Di negara-negara seperti Indonesia, Brasil, dan Nigeria, lebih dari 80 persen responden mengatakan bahwa kesehatan spiritual sangat penting bagi mereka. Di sisi lain, di negara-negara seperti Irlandia, Belanda, dan Swedia, kurang dari 45 persen yang memberikan penilaian serupa.

Menariknya, meskipun kesehatan spiritual sering dikaitkan dengan agama, banyak responden di berbagai negara menunjukkan bahwa spiritualitas juga bisa berarti sesuatu yang lebih luas daripada sekadar praktik keagamaan tradisional.

Pada 21 dari 26 negara yang disurvei, mayoritas responden mengatakan bahwa kesehatan spiritual penting, meskipun tidak semua melaporkan kebiasaan keagamaan yang teratur. Ini mengindikasikan bahwa banyak orang mencari makna hidup di luar struktur agama formal.

Pentingnya Kesehatan Spiritual dalam Perawatan Holistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun