Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menuju Masa Depan Mode Ramah Lingkungan di Indonesia

4 September 2024   12:13 Diperbarui: 5 September 2024   07:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar olahan Merza Gamal, sumber: McKinsey & Bloomberg

Industri mode merupakan salah satu penyumbang utama terhadap perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Kesadaran global akan dampak buruk ini semakin meningkat, mendorong banyak perusahaan untuk mengambil langkah-langkah konkret menuju mode yang lebih ramah lingkungan.

Bagaimana dengan Indonesia? Seberapa jauh negara ini bertransformasi menuju mode berkelanjutan? Artikel ini akan mengeksplorasi kondisi di Indonesia dalam menghadapi tantangan ini, serta potensi yang dapat dikembangkan untuk masa depan yang lebih hijau.

Gambar olahan Merza Gamal, sumber: McKinsey & Bloomberg
Gambar olahan Merza Gamal, sumber: McKinsey & Bloomberg

Kesadaran dan Permintaan Konsumen: Peran Konsumen dalam Perubahan

Di Indonesia, kesadaran konsumen tentang pentingnya keberlanjutan dalam mode mulai meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Mereka semakin memperhatikan asal-usul bahan yang digunakan dalam pakaian mereka dan dampaknya terhadap lingkungan.

Hal ini mendorong beberapa brand lokal untuk beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kain organik, serat daur ulang, dan pewarna alami. Dengan permintaan yang lebih sadar lingkungan, industri mode di Indonesia mulai berubah, meskipun masih ada perjalanan panjang menuju adopsi yang lebih luas.

Namun demikian, transisi ini tidak hanya mengandalkan konsumen. Produsen juga perlu mengambil inisiatif dengan menyediakan produk berkualitas tinggi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga sesuai dengan selera pasar.

Semakin banyaknya konsumen yang peduli pada lingkungan membuka peluang besar bagi industri mode untuk berinovasi dan menciptakan produk yang tidak hanya fashionable tetapi juga berkelanjutan.

Inovasi Bahan: Mengurangi Limbah dengan Material Ramah Lingkungan

Salah satu tren yang muncul dalam mode berkelanjutan adalah penggunaan bahan-bahan yang dapat terurai secara hayati dan bahan daur ulang. Di tingkat global, Washington Post melaporkan tentang perkembangan kain yang 100% berbasis hayati dari kulit udang dan jamur, serta serat botani yang menyerupai sutra laba-laba yang diproduksi secara massal.

Inovasi seperti ini menjadi inspirasi bagi produsen mode di Indonesia untuk menciptakan produk serupa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di tanah air.

Selain itu, tenun tradisional dan batik dengan pewarna alami menjadi pilihan populer di kalangan desainer lokal. Ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya Indonesia tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi.

Produksi Berlebih dan Dampaknya: Tantangan bagi Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun